WELCOME

HALLLOWW GUYS, SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT. TUHAN YESUS (Isa Almasih) MEMBERKATI.WA WA WA KINAO NAK.

Rabu, 16 September 2015

Maria duduk mendengar dan Marta sibuk melayani Tuhan

Kisah tentang dua cewek, mereka adalah adik- kakak atau bersaudara yaitu Maria dan Marta (Lukas 10:38-42). Kisah ini mungkin semua orang tahu dari kecil semasa anak-anak sekolah minggu, banyak pelayan Firman menyampaikan khotbah dari kisah ini tetapi pada kesempatan ini saya hendak mengupas sedikit dari sudut pandang yang berbeda,.
                Kisah ini bermula ketika Tuhan Yesus dan para muridNya dalam perjalanan, tibalah di sebuah kampung  dan bertemu dengan Maria dan Marta,. Keduanya mengundang Tuhan Yesus dan para muridNya masuk mampir di rumah mereka, sebagai tuan rumah tentu akan melakukan pelayanan terbaik bagi tamu, seperti yang dilakukan oleh Marta, Ia langsung menuju ke dapur dan segera mempersiapkan makanan dan minuman untuk menjamu para tamu yang jumlahnya cukup banyak. Dalam mengerjakan pekerjaan di dapur tentu Marta mengalami kewalahan karena harus masak, membuat minum dan lain-lain sehingga Ia mengalami kewalahan lalu meminta Tuhan Yesus agar menyuruh Marta membantu dirinya di dapur. Sementara marta sibuk di dapur rupanya Maria duduk di Kaki Tuhan Yesus lalu mendengarkan apa yang disampaikan oleh Yesus, Ia mungkin saja mendengar dan berdiskusi dengan Tuhan, tanpa pedulikan saudarinya Marta yang sibuk.
                Ketika Marta mengadukan Maria kepada Tuhan Yesus, ternyata respon Tuhan Yesus sungguh di luar dugaan dan mungkin saja membuat Marta jengkel. Tuhan Yesus bukanya menyuruh Maria membantu Marta, agar pekerjaan dapurnya cepat selesai lalu disajikan dan melanjutkan cerita sambil menikmati makan tetapi Tuhan Yesus malah berkata kepada Marat:
“ Marta, Marta,  engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu yaitu Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya” (Lukas 10:41-42)
                Menyimak kisah Maria dan Marta ini muncul pertanyaan?? Mengapa Tuhan Yesus berkata kepada Marta demikian, apa yang salah dengan Marta? Salahkah Marta melayani, bukankah tujuan dari Marta adalah tujuan yang baik. Ia sibuk karena Ia mau melayani tamu Tuhan Yesus dengan Rombongan yang mampir di rumah mereka. Salahkah Marta melayani dengan cara bekerja di dapur sampai capek dan repot begitu?
                Beberapa kebenaran yang kita pelajari dari kisah ini yaitu; Pertama Tuhan bukanya tidak suka terhadap Marta, Tuhan bukanya tidak suka terhadap pelayanan tanganya, Tuhan bukanya lebih mengasihi Maria daripada Marta tetapi Tuhan tidak mau Marta terlalu sibuk dalam pelayanan sehingga kehabisan waktu untuk itu, Tuhan tidak mau Marta menyusahkan diri dengan banyak perkara, (entah perkara makanan, minuman, pekerjaan,uang) sehingga Ia tidak sempat mendengarkan Firman Tuhan. Kedua Marta rupanya bekerja sambil bersungut-sungut,. bersungut kepada Maria karena Maria tidak mau bantu Marta tetapi hanya duduk mendengarkan Tuhan Yesus, Marta  rupanya kesal lalu mengadu “Tuhan tidakah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Surulah dia membantu aku” (ayat 40b). Perbantahan dan persungutan Marta inilah maka Tuhan menegor Marta  agar Ia tidak menyusahkan diri dengan kesibukan dan kekuatiranya.
                Pada zaman kita sekarang, baik di lingkungan pelayanan kita di gereja, di kampus, di masyarakat luas, dimanapun Tuhan memanggil kita untuk melayani, mari kita melayani tanpa perbantahan dan persungutan serta tidak terlalu sibuk dengan urusan pelayanan berupa aktivitas sehingga kehabisan waktu untuk bersekutu atau intim dengan Tuhan. Ada banyak orang yang terlibat dalam pelayan Full time di Gereja, di PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) serta komunitas non greja lainya, terlalu banyak agenda dan program lalu terlalu sibuk jalankan Program-program tersebut, entah program yang membutuhkan dana, tenaga, waktu dan lain-lain sehingga sibuk dengan hal-hal itu,. Bahkan tidak jarang dalam menjalankan berbagai kegiatan pelayanan kita bertengkar, berdebat dan bermusuhan sampai menimbulkan perpecahan.
Menjalankan pekerjaan pelayanan sebagai aktivis itu baik tetapi saya mengajak kita; mari kita memperhatikan Relasi pribadi kita dengan Tuhan terlebih dahulu, jam-jam doa kita, jam-jam ibadah kita, sikap kita terhadap Tuhan, Kasih kita terhadap Tuhan,. jangan sampai kita aktif dimana-mana sehingga terlalu sibuk dengan kegiatan daripada dekat dengan Tuhan. Anda sibuk di dunia pelayanan tetapi masih dengan persungutan dan perbantahan lebih baik tidak terlibat daripada anda menjadi batu sandungan bagi sesama, ada banyak aktivis Pelayanan yang terlalu sibuk sampai-sampai mengabaikan keluarga dan teman-temannya, keluarga yang kelihatan saja diabaikan apalagi Tuhan yang tak nampak, Jangan sampai Pelayananmu menjadi BERHALA, nanti Tuhan tambah marah sama anda dari Marta. Saya mengatakan hal ini, bukan karena saya anti pelayanan tetapi saya sampaikan kebenaran yang sesuai dengan konteks kisah Maria dan Marta di atas. Kiranya Menjadi Koreksi bagi kita yang Sibuk “Pelayanan” Amin.

By: Erinus Mosip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar