Yakobus 4: 13 s/d 17
Sebagai manusia yang hidup di zaman modern ini, kita
dituntut untuk menyusun rencana dengan baik. Rencana disusun berdasarkan jangka
panjang dan jangka pendek, setiap orang memiliki suatu rencana yang disusun
untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu. Rencana juga sering orang artikan
sebagai sebuah target jangka panjang atau jangka pendek yang dibuat. Setelah
menyusun rencana sedemikian rupa selanjutnya orang berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut dengan berbagai cara.
Kita sebagai orang yang mengikut Tuhan Yesus juga sering
menyusun rencana dalam hidup kita, lalu bekerja keras untuk mencapai rencana
itu. Berbagai cara dan strategi untuk mencapai tujuan atau rencana tersebut
umumnya bermacam-macam. Misalnya seorang mahasiswa yang baru masuk di sebuah
kampus menyusun rencana untuk menyelesaikan studynya dalam 4 tahun, untuk bisa
lulus dalam 4 tahun maka ia harus bekerja keras mulai dari awal ia masuk
kuliah, sebab untuk menyelesaikan study dalam 4 tahun maka Ia harus menempuh diata
20 SKS setiap semesternya, agar bisa menempuh 24 SK maka seorang mahasiswa
harus memiliki IP semester minimal 3,00, dengan menempuh 24 SKS setiap semester
maka seorang mahasiswa dapat menyelesaikan studynya dalam 4 tahun bahkan bisa
kurang dari 4 tahun. Nah itu adalah rencana study seorang mahasiswa yang ingin
menyelesaikan studynya dalam 4 tahun.bagaimana dengan saudara, apa yang anda
rencanakan saat ini?
Tuhan menciptakan manusia itu lebih
dari segala ciptaan yang lain, Tuhan memberikan akal pada manusia sehingga
manusia memiliki kemampuan yang luar biasa, namun sehebat apapun manusia tetap
memiliki kelemahan,. Salah satu kelemahan manusia adalah kita tidak tahu apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Itulah manusia, kita tidak
mengetahui hari esok, apa yang akan terjadi besok tidak seorangpun yang tahu,.
Manusia hanya bisa memprediksi, meramal apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang melalui berbagai metode yang berkembang misalnya ilmu Peramalan
berdasarkan data-data empirik yang ada. Masa
depan itu suatu misteri, yang tahu hanya Tuhan saja. Hal inilah yang
melatar belakangi Yakobus menulis surat yang ditunjukan kepada orang-orang
Ibrani atai dua belas (12) suku Israel yang hidup di perantauan ketika itu.
Umat Israel ketika itu Banyak yang
merantau ke berbagai daerah sebab di tanah air mereka sedang dijajah oleh
Imperium Romawi yang menjalankan kuasanya dengan keras kepada rakyat.
Kebanyakan mereka adalah pengusaha di bidang Perdagangan,. Mereka merantau dan
berjualan di tempat perantauan mereka. Hal inilah yang menyebabkan Yakobus
mengatakan “hari ini atau besok kami akan
ke kota anu, di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat
untung”(ayat 13).
Kembali ke misteri hari esok, telah
saya utarakan di awal bahwa tidak ada manusia-pun yang mengetahui hari esok
termasuk mbah dukun yang umumnya orang percayai memiliki kemampuan untuk
mengetahui masa depan orang lain,. Jangankan masa depan orang lain, masa depan
si mbah dukun sendiri tidak tahu. Untuk itu Yakobus menghimbau melalui suratnya
agar kita mengandalkan Tuhan dan berkata dalam setiap rencana kita “Jika Tuhan mengkehendaki, kami akan lakukan
ini dan itu” (Ayat 15).
Mengapa Yakobus menulis surat ini?
Ada beberapa point yang hendak saya sharekan pada saudara/i sekalian diantaranya
adalah sebagai berikut:
Karena kita tidak tahu masa depan
(ayat 14)
Kita tidak tahu masa depan atau hari
esok, hidup kita juga sangat singkat, Yakobus mengumpamakan hidup kita seperti
uap air yang hanya sebentar lalu lenyap oleh karena itu, mari jadikan hari ini
sebagai kesempatan, dengan menjadikan hari-hari kita sebagai kesempatan maka
kita akan memanfaatkan hari-hari yang kita lalui dengan baik dan maksimal. Kita
harus menyusun rencana dalam jangka tertentu dan berusaha mencapainya tetapi
dalam mencapai tersebut mari serahkan kepada Rencana Tuhan.
Kita sebagai manusi boleh saja merencanakan tetapi
relakanlah hatimu dan serahkan selebihnya pada kehendak Tuhan. Ketika kita
mengandalkan diri untuk mencapai suatu rencana tersebut yang ada hanyalah
kesombongan, melakukan berbagai cara untuk capai tujuan. Dunia sekarang ini
orang lebih berorientasi pada hasil sehingga tidak mau jalani proses, padahal
Tuhan ingin kita melalui proses. Setiap proses dalam capaian suatu rencana kita
maka ada banyak pelajaran penting yang kita belajar dan lebih dari kemampuan
kita itu adalah Tuhan mau kita mengandalkan Tuhan dalam rencana kita. Kita
tidak tahu masa depan kita seperti apa? Namun jangan kuatirkan hal itu sebab
kekuatiran kita itu tidak akan mengubah apapun dalam setiap langkah hidup kita.
Tuhan bilang kita ini ibarat uap air yang ada hanya sebentar oleh karena itu
mari manfaatkan kesempatan hari ini, lakukan yang terbaik untuk capai setiap
rencanamu tetapi jangan jadi orang yang ambisius namun jadilah pribadi yang berserah
kepada Tuhan.
Jangan Sombong (ayat 16)
Sudah menjadi sifat umum manusia,
ketika sukses dalam mencapai sesuatu dengan kemampuan diri akan menjadi orang
yang sombong. Sifat sombong ini suatu dosa yang tidak disukai oleh Tuhan.
Setiap orang yang tinggi hati dan sombong menjadikan dirinya musuh Allah. Orang
sombong selalu berfikir bahwa dirinyalah yang hebat, dirinyalah yang paling
bisa dan mampu daripada orang lain. Ia merendahkan orang lain bahkan merasa
kecapaiannya adalah karena kemampuan dan kehebatanya, ia merasa mampu sehingga
tidak lagi membutuhkan orang lain dan tidak membutuhkan Tuhan lagi dalam
hidupnya sehingga ia memegahkan diri. Tuhan bilang jika manusia sombong maka
itu merupakan suatu kesalahan terbesar (Ayat
16).
Menyusun rencana lalu serahkan
rencanamu pada Tuhan, biarkanlah Tuhan mengoreksinya (ayat 15).
Sehebat, dan sepintar, serta sebaik apapun rencana yang
saudara bikin hari ini mari serahkan rencana Indahmu pada Tuhan, biarkan Tuhan
menghapus bagian rencana yang tidak sesuai dengan rencana Tuhan. Manusia boleh
merencanakan tetapi rencana Tuhanlah yang terlaksa, sebab rencana apa yang baik
bagi kita belum tentu baik menurut rencana Tuhan bagi kita akan tetapi Rencana
Tuhan bagi hidup kita itu pasti yang terbaik bagi kehiduapan dan masa depan
kita.
Jauh sebelum kita Lahir dari kandungan mama kita Ia
(Tuhan) telah memiliki rencana bagi kita, kita dipanggil sesuai dengan rencana
Tuhan. Rencana Tuhan itu lebih besar dan lebih mulia dari rencana kita. Tuhan
tahu masa depan kita, Ia mau kita hidup di dalam rencana Tuhan. Ketika kita
tidak melibatkan Tuhan dalam rencana kita maka keluar dari rencana Allah bagi
hidup kita dan kita hadapi kegagalan demi kegagalan pada setiap rencana kita.
Saudaraku yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus, mari jadikan
rencana kita itu seperti seorang mahasiswa menyusun Proposal penelitian,
seorang mahasiswa menyusun pendahuluan, tinjauan pustaka, menyusun hipotesa
yang baik dan menyusun metode setelah menyusun semuanya ia menyerahkan kepada
dosen yang menjadi pembimbing penelitianya,. Dosenya akan mengoreksi dari awal
sampai akhir, bahkan kadang-kadang eorang dosen tidak hanya mengoreksi tetapi
merubah seluruhnya dan bahkan menolak proposal kita, jika ingin lulus maka kita
harus ikuti saran dosen, jika kita idealis dan tidak mau turut maka akan
menjadi masalah dalam melaksanakan penelitian tersebut. Demikian juga
saudara/i-ku mari menyusun rencana kita sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
kita lalu serahkan kepada Tuhan, relakan dan biarkan Tuhan menghapus bagian rencana-rencana
kita yang tidak kompaktibel dengan rencana Tuhan bagi kita. Relakan hatimu
dikoreksi dan bahkan dihapus setiap rencanamu oleh Tuhan. Ingat di atas telah
ku katakan bahwa Rencana Tuhan itulah yang terbaik bagi kita. Amin
By: Erinus Mosip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar