Kalimat ”bergaul
akrab dengan Allah” hanya dipakai untuk Henokh dan Nuh sebuah
persekutuan yang sangat dekat dengan Allah. Hal ini berarti bahwa Henokh dan
Nuh berbincang bincang dengan Allah. Nuh
menjadi teladan dalam hidup bergaul dengan Allah, sehingga ia disebut sebagai orang
benar di antara orang-orang sezamannya (kejadian 6:9)
Orang kristen
zaman sekarang ini juga hidup bergaul dengan Allah. tetapi ada dua kekurangan
yaitu kita berbicara dan mendengarkan suara Tuhan hanya pada waktu saat teduh
saja. Kedua kita hanya mau bicara sebaliknya kita tidak mau dengarkan,. Padahal
kita seharusnya lebih banyak mendengar daripada bicara (Tuhan memberi
kita dua telinga dan hanya satu mulut). Ada dua hal yang saya rindu bagikan
pada saudara sekalian diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama ; Hidup Bergaul Dengan Allah berarti berbicang bincang dengan
Allah dan mendengarkan Allah berbicara kepada kita. Berbicara kepada Allah memang
lebih mudah dari pada duduk mendengarkan Allah berbicara. Biasanya pas ibadah,
pulang ibadah sudah sibuk dengan urusan lain.
Hakekat hidup bergaul = akrab/nerbincang2. Diprakttekkan oleh Henokh
selama 365th dan nuh selama pembangunan bahtra (100th). Harus intesif mendengar
printah Tuhan (kej 6:1-22).
Hidup bergaul
dengan Allah menjadi tidak sulit, kalau
kita bersedia memakai setiap kesempatan untuk ngobrol dan mendengarkan Tuhan
berbicara, wktu senang/duka, sepi atapun rame. Bergaul dengan Tuhan seharusnya membawa hadirat Allah ke dalam
kehidupan kita sehari-hari, baik itu di rumah, dimana saja. Orang yg mengaku percaya tp
tidak menurut perintah-perintahNya adalah pembohong (1 Yohanes 2:3-4).
Kedua; Hidup
bergaul dengan Allah berarti sejalan dengan Allah. Hidup bergaul
dengan Allah juga bisa diterjemahkan berjalan bersama Allah. Pada waktu berjalan bersama
seseorang, maka hal yang paling penting adalah arahnya sama. Kalau arahnya
tidak sama, maka kita tidak bisa berjalan bersama, kita sedang jalan sendirian.
Esensi daripada dosa adalah mengambil jalan sendiri, tidak sejalan dengan Allah
(Yesaya 53:6). Bersahabat dengan dunia membuka
permusuhan dengan Allah (Yakobus 4:4). Oleh karena itu,
penting bagi kita memperhatikan pergaulan kita. Pergaulan
yang buruk merusak kebiasaan baik (1 Kor 15:33).
Upah hidup
bergaul dengan Allah
Menikmati segala kebaikan dan kemurahan Allah.
·
Henoh : Tetapi Henokh tidak mengalami kematian itu. Ia diangkat oleh Allah karena
dia bergaul dengan Allah. Henokh menikmati kebaikan Allah sampai pada
akhir hidupnya (Ibr 11:5).
·
Nuh :
Diselamatkan beserta keluarga dan menantu
Hidup
bergaul dengan Allah juga membuat Allah tidak merahasiakan rencanaNya.
·
Tuhan menyampaikan segala rancanganNya, dan Nuh
melakukan, selama 100 th mereka membangun bahtera
Kesimpulan
Berjalan
bersama Allah berarti membutuhkan penyangkalan diri, dan iman. Bahwa jalan
menurut dunia (bohong, marah, curang) ini lebih mudah dan ringan. sedangkan
jalannya Tuhan kelihatannya sulit (kasih, panjang sabar dll sesuai dgn 9 Buah
Roh dalam Galatia 5: 22-23).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar