WELCOME

HALLLOWW GUYS, SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT. TUHAN YESUS (Isa Almasih) MEMBERKATI.WA WA WA KINAO NAK.

Senin, 14 September 2015

MEMBERI SEDEKAH

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
(Injil Matius 6:3)

Di masyarakat Timur atau budaya ketimuran kita orang Indonesia dan Papua, sifat memberi sudah menjadi budaya kita, jauh sebelum agama-agama modern masuk di wilayah nusantara masyarakat kita memiliki budaya memberi yang sangat tinggi. Hal ini telah diwariskan pada generasi kita saat ini sehingga kita menjadi orang-orang yang suka memberi. Memberi itu baik, setiap ajaran agama, mulai agama yang paling sederhana hingga agama yang sangat rumit mengajarkan kepada Umat Pemeluknya untuk memberikan sesuatu yang dimilikinya kepada orang yang tidak mampu atau yang membutuhkan.
Memberi itu sangat baik dan suatu perbuataan mulia, setiap orang yang memberi bangga karena telah mengamalkan amal baik yang menyenangkan si pemberi. Berbicara mengenai “menyenangkan” kita tidak hanya menyenangkan manusia tetapi perbuatan memberi sedekah itu menyenangkan hati Tuhan, bila kita memberi dengan benar.
Mengapa saya bilang memberi dengan benar? Ya sebab ada yang memberi pemberian yang tidak benar, tidak benar dimata Tuhan tentunya. Mari saudara kita membaca di dalam Firman Tuhan yang terdapat dalam kitab Injil Matius 6: 1-4. Ayat-ayat ini Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana kita sebagai pengikutNya harus memberikan sedekah dengan benar. Tuhan tidak mau kita melakukan hal itu sebagai rutinitas agama atau kewajiban agama belaka.
Mengapa perbuatan yang mulia ini malah di kritisi oleh Tuhan ketika itu? Sebab ketika itu Umat Yahudi melakukan “pemberian sedekah” hanya sebagai Rutinitas sehingga tidak dengan Hati yang Tulus. Mereka rupanya melakukan hal itu sepaya dilihat oleh sesama manusia, dengan dilihat oleh manusia ia berharap dapat penghormatan, diakui kebaikan hatinya, dipuji dan dihormati oleh manusia. Hal-hal itulah yang menyebabkan Tuhan Yesus menyebutnya sebagai orang-orang munafik.
Bagaimana dengan Zaman kita sekarang?  Kita mungkin menyangka sifat-sifat yang demikian hanya dimiliki oleh orang yahudi zaman Tuhan Yesus, tetapi menurut saya kita saat ini lebuh parah atau sama saja kelakuan kita. Kita sering menjumpai di lingkungan kita sehari-hari bahkan kegiatan memberikan sedekah di siarkan melalui media masa, setiap moment tertentu banyak tokoh-tokoh yang kaya melakukan open house dan memberikan sedekah kepada orang banyak. Sekilas kelihatanya baik dan terkesan dermawan tetapi pertanyaannya apa benar tidak ada motivasi di balik itu?  Kebanyakan yang saya jumpai ujung-ujungnya Promosi sesuatu, ujung-ujungnya ingin didukung, ujung-ujungnya sebagai sarana mengambil hati halayak agar didukung ketika si dermawan maju sebagai Caleg, Cabup, Cagub dan Capres. Atau hanya sebagai ajang promosi belaka.
Sebagai Anak-Anak Tuhan, kita diajarkan untuk memberikan sedekah dengan motifasi yang benar, maksudku memberi bukan supaya dilihat orang atau untuk dapat pengakuan akan tetapi kita memberi atas dasar kasih, sehingga Tuhan ajarkan kita untuk memberi dengan sembunyi-sembunyi, cukup Tuhan yang tahu perbuatan sedekah kita,. Tuhan Yesus menggambarkan; jika kita memberi sedekah janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat oleh tangan kananmu.
Ketika kita memberikan sedekah atau pemberian kepada sesama dengan motivasi yang benar tanpa mencuri kemuliaan Tuhan, maka Tuhan yang tersembunyi dan yang mengetahui perbuatan kita akan membalasnya kepada kita.
 O ya, perlu kita garis bawahi, dalam konsep Iman Kristen:
Kita member sedekah dan melakukan perbuatanya baik lainya itu tujuanya bukan untuk diselamatkan, diampuni dosa, atau agar masuk sorga melainkan sebagai bentuk Kasih kita kepada Tuhan sebab Tuhan sudah berkorban menyelamatkan kita ketika kita masih berdosa. Kita memberi sebagai ucapan syukur atas keselamatan yang kita terima sebagai Anugerah Allah. Amin.

By: Erinus Mosip

1 komentar: