WELCOME

HALLLOWW GUYS, SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT. TUHAN YESUS (Isa Almasih) MEMBERKATI.WA WA WA KINAO NAK.

Jumat, 16 Oktober 2015

Bertobatlah, Sebab Kerajaan Allah sudah dekat! (Matius 3:2)


Ayat pembacaan Matius 3: 1s/d 12)
Yohanes adalah seorang nabi yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 40: 3), Ia tampil di masa transisi antara perjanjian lama (masa nubuatan) dan perjanjian baru (masa penggenapan). Yohanes merupakan keturunan Imam tetapi ia tidak memakai jubah keimaman dan ia tidak tinggal di dalam bait Allah seperti kebiasaan para imam zaman itu, tempat pelayananya adalah di padang gurun, pakaianya adalah kulit binatang (kulit unta) dan makananya adalah belalang dan madu hutan (mat 3:4). Ketika ia melayani Tuhan di padang gurun maka datanglah banyak orang dari Yerusalem,Yudea, dan daerah samaria untuk di baptis dalam sungai Yordan sebagai tanda pertobatan (Mat 3:5-6).
Ketika banyak orang Yahudi dari berbagai daerah datang untuk di baptis maka ia berkata dengan tegas dan berseru “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatan(Mat 3:7-8).
Tugas dari nabi Yohanes adalah menyerukan pertobatan kepada bangsa itu sehingga bangsa itu bertobat menjelang sang mesias (Tuhan Yesus Kristus) datang untuk melakukan tugas keselamatan umat manusia. Yohanes berkata pada bangsa itu: “Bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat!”(Mat 3:2). Setiap orang yang tidak bertobat dan tidak menghasilkan buah maka Tuhan akan menebang dan mencampakan mereka ke dalam api neraka, untuk itu kapak sudah tersedia pada akar pohon (Mat 3:8 dan ayat 10). Yohanes berterus terang kepada banyak orang bahwa ia membaptis dengan air tetapi Ia yang akan datang akan membaptis dengan api dan Roh Kudus, yang dimaksud Ia yang datang itu adalah Tuhan Yesus,. Yohanes berkata Ia yang akan datang itu memiliki kekuasaan yang lebih besar dari dirinya, untuk membuka tali kasutNya-pun Ia tidak layak katanya (Mat 3:11). Ia yang datang itu memiliki kekuasaan sehingga di tanganya memegang kapak dan alat penampi untuk memisahkan gandum dari yang bernas dan yang hampa,. Gandum yang bernas tersebut akan disimpan dalam Lumbung dan gandum yang hampa akan dibuang ke dalam api yang tidak terpadamkan.
Dari Kisah pelayanan Nabi Yohanes yang telah kita baca dalam Alkitab tersebut di atas saya rindu kita belajar bersama beberapa bagian berikut ini. ketika itu Yohanes berseru menjelang kedatangan Tuhan yang pertama untuk mengerjakan karya penyelamatan melalui kematian di atas kayu salib dan kebangkitanNya dari maut, dan kini Firman Tuhan ini datang kepada kita untuk kita bertobat menjelang kedatangan Tuhan yang kedua, Ia akan segera datang sesuai dengan Janjinya. Tuhan Yesus akan datang pada kedua kali untuk menghakimi setiap manusia, untuk menjemput setiap orang yang percaya pada Yesus dan menghukum setiap orang yang tidak percaya pada Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang Tuhan mau dari kita melalui Kisah Yohanes Pembaptis tersebut yaitu:
1.   Tuhan mau kita bertobat (Ayat 2).
Bertobat adalah perubahan sikap 360 derajat, berpaling total dari kehidupan dosa ke dalam kehidupan yang benar.contoh:dari pemabuk menjadi tidak mabuk, dari pembunuh menjadi tidak pembunuh, dari pencuri menjadi tidak pencuri, dari Penjabul menjadi tidak pencabul dll. Tuhan Yesus telah mengerjakan karya penebusan dosa di atas kayu salib sekali untuk selamayanya dan untuk semua umat manusia. Ia mati untuk menebus kita dari dosa, Ia menyelamatkan kita dari dosa dengan anugerahNya, Ia mati ketika kita masih berdosa. Oleh karena itu mari bertobat dari dosa-dosa kita.
Anugerahnya besar bagi kita sehingga ia telah mengampuni dan melayakan kita masuk ke dalam kerajaan Allah, oleh karena itu mari jangan berbuat dosa lagi. Memang kita masih hidup dalam daging dan masih di dunia ini oleh karena itu sulit bagi kita hidup benar tanpa dosa akan tetapi Tuhan mau kita bertobat sebab hanya melalui pertobatan kita layak masuk kerajaan Allah. Bagaimana kita bisa bertobat? Ya bertoba setiap hari dengan mengambil komitmen dan membuat tekad untuk “hidup pada esok hari harus lebih baik dari hari ini”, ketika kita ada usaha untuk hidup benar maka Roh kudus akan memimpin kita untuk melakukan itu.
Setiap kita memiliki kelemahan pada dosa yang spesifik, untuk itu kenalilah kelemahan anda, dosa apa yang mengikat saudara, identifikasikan jenis dosa itu lalu berusaha berhenti secara bertahap dan memperbaiki hingga akhirnya merdeka dari dosa-dosa itu. Dosa-dosa apa saja yang mengikat kita saat ini? mari kita lihat dalam (Galatia 5: 19 s/d 21a) :
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Dari sekian deretan jenis dosa-dosa yang telah disebutkan di bawa mana yang paling dominan menguasai anda saudara? Dosa-dosa ini akan menjauhkan kita dari kerajaan Allah oleh karena itu mari bertobat dari dosa-dosa ini.
2.    Menghasilkan Buah (Ayat 8)
Setelah kita bertobat maka langkah selanjutnya yang Tuhan mau dalam hidup kita adalah setiap kita yang bertobat menghasilkan Buah, nah buah apa yang harus kita hasilkan? Mari kita Lihat di dalam kitab (Galatia 5:22 s/d 23a) :
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Ya itulah kesembilan (9) Buah yang harus kita hasilkan dalam kehidupan Rohani kita, bila kita menghasilkan sembilan (9) Buah Roh tersebut maka hasil buahnya akan dinikmati oleh sesama kita selama kita masih Hidup dan ketika kita meninggal nanti kita akan masuk ke dalam kerajaan Allah dan akan menerima Mahkota Kehidupan sebagai hadiah.
Setiap kita yang tidak menghasilkan buah – buah yang telah disebutkan di atas maka Tuhan akan menebang dan akan mencampakan kita ke dalam Api (Mat 3:10) dan Tuhan akan menampi atau mensortir kita, apakah kita menghasilkan buah atau tidak? Jika tidak maka akan dikumpulkan untuk dibakar dan setiap orang yang berbuah akan dimpulkan untuk di simpan dalam Lumbung. Yohanes mengilustrasikan kita sebagai Pohon, setiap pohon yang tidak menghasilkan buah akan ditebang dan akan dibakar, Yohanes juga mengilustrasikan manusia sebagai Gandum, bila gandum tersebut bernas artinya ada bijinya maka akan dikumpulkan untuk disimpan akan tetapi bila Biji Gnadum tersebut Hampa atau tidak bernas maka akan dibakar dalam Nyala api. Ya itulah hukuman yang akan diterima bagi setiap kita yang tidak mau bertobat.

Sabtu, 10 Oktober 2015

PENUHILAH PANGGILAN PELAYANANMU

(2 Timotius 4:1-8)
Kehidupan Kristen dimulai dari kesadaran akan panggilan Tuhan karena Yesus mengatakan bukan kamu yang memilih Aku tetapi Aku yang memilih kamu. Berarti dari mulanya Allah memilih kita. Setelah Allah memilih kita, maka Allah menguduskan kita dan memanggil kita. Setelah kita dipanggil, maka Allah memperlengkapi hidup kita dengan memberikan kuasa, wibawa dan pengalaman-pengalaman rohani agar kita mampu bersaksi bagi Kristus. Bagaimana kita menyadari dan menanggapi tugas panggilan itu?
1. Melayani Tuhan saja (ay.1).
Pelayanan kita bukan untuk menyenangkan manusia, bukan untuk mencari muka. Banyak orang ketika dipuji, maka pelayanannya makin baik, tetapi ketika dia dikritik, pelayanannya makin mundur. Kalau kita menyadari bahwa Yesus yang menjadi hakim dalam pelayanan kita, maka pelayanan kita harus benar di hadapan Allah. Jadi yang menjadi hakim dalam pelayanan kita bukan manusia, bukan rekan sepelayanan kita, bukan keluarga kita melainkan Kristus sendiri yang menjadi hakim. Karena itu pikirkanlah dan kerjakanlah apa yang menyenangkan hati Tuhan.
2. Memberitakan Firman (ay.2).
Memberitakan Firman tidak identik dengan menjadi ‘pendeta’, ‘sintua’, ‘penginjil’, dll. Memberitakan firman adalah perkara yang mudah. Kita memberitakan Firman lewat nasihat-nasihat, tegoran, menyatakan apa yang salah, melawan ajaran yang sesat, lewat perilaku, sikap, prinsip hidup kita. Sehingga kita menjadi surat Kristus yang terbuka yang bisa dibaca oleh setiap orang di sekitar kita.
3. Kuasailah diri dalam segala hal (ay.5).
Menguasai diri berarti sadar dalam segala hal, sabar menderita, tunaikan tugas pelayanan. Jangan memakai penderitaan sebagai alat untuk bersikap kasar kepada orang lain. Namun melalui penderitaan kita terus menunaikan tugas pelayanan.
4. Kesiapan untuk berkorban (ay.6).
Dalam pelayanan banyak yang harus kita korbankan. Kadangkala bukan darah yang tertumpah tapi harga diri, sifat-sifat kedagingan kita yang harus kita tanggalkan. Tanpa pengorbanan dalam pelayanan tiada kemuliaan. Karena itu kita harus berani berkorban demi Kristus dalam pelayanan kita.
5. Bertahan sampai akhir (7-8).

Banyak orang yang semangat dalam awal pelayanannya, namun semakin lama semakin redup dan lenyap. Seorang pelayan harus memiliki semangat yang bertahan sampai akhirnya. Agar kita mampu bertahan hingga akhirnya maka kita harus membangun integritas diri kita. Inilah cerita terbesar tentang integritas. Ketika rasul Paulus berbicara tentang kematian, dia berbicara tentang reputasi yang diinginkannya. Paulus membuat 3 pernyataan yang luar biasa. Pertama: “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik“ (“I fought a good fight”). Aku berjuang sebagai pejuang yang baik. Kita harus berjuang untuk setiap yang kita lakukan. Kita tidak boleh membiarkan diri kita dirusak oleh hal-hal yang kotor dan najis yang ingin menghancurkan kita. Kita harus berjuang untuk integritas kita. Kita harus berjuang untuk kejujuran kita. Kita harus berjuang untuk kesuksesan kita. Janganlah kita dikenal orang sebagai pejuang yang tidak baik/jahat. Bangun reputasimu sebagai pejuang yang baik. Kedua, “Aku telah mencapai garis akhir” (“I finished the task”). Aku berjuang sampai selesai. Bila kita diberikan tugas, kerjakan sampai tuntas, jangan setengah-setengah. Kerjakan sampai tuntas. Pernyataan ketiga, “Aku telah memelihara iman” (“I Kept the Faith”). Ini pernyataan penting, menjaga iman kita. Selalu jaga imanmu. Jaga imanmu dalam pergaulanmu, jaga imanmu pekerjaanmu, jaga imanmu di dalam keluargamu. Berdirilah pada nilai-nilai imanmu.

KOMITMEN DALAM BERIBADAH

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
(Yosua 24:15)

Salah satu Tokoh Alkitab yang memiliki catatan baik dan benar di mata Tuhan adalah Yosua, Ya Yosua adalah seorang  PangLima perang, seorang Kapten perang yang dipakai Tuhan untuk memimpin Pasukan Israel untuk menghadapi musuh ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Yosua adalah salah satu Orang dari generasi yang umurnya 20 tahun ke atas yang dijinkan Tuhan untuk masuk di tanah Kanaan,. Rekan sebaya yang dijinkan Tuhan yaitu Kaleb. Yosua dan Kaleb saja yang masuk ke tanah kanaan dari generasi itu, selebihnya telah mati sepanjang perjalanan di padang gurun selama 40 tahun, termasuk nabi Musa.
Kembali ke Yosua,. Ketika bangsa itu memasuki tanah Kanaan, Bangsa Israel akan menghadapi banyak tantangan yaitu tantangan untuk menghadapi bangsa-bangsa lain yang sudah berada di negeri itu, negeri kanaan sudah berpenduduk dan penduduk setempat memiliki Ilah-ilah lain. Ilah lain tersebut sangat mempengaruhi bangsa itu sehingga bangsa itu dapat berbalik dari Tuhan Allah mereka. Hal inilah yang menjadi latar belakang Yosua sehingga Ia berpidato kepada seluruh para tua-tua bangsa itu di Sikhem,Dalam pidatonya Ia memulai dengan menyampaikan sejarah bangsa itu ketika Tuhan mengambil Abraham bapa Leluhur mereka dari seberang sungai Efrat dan menyuruh menjelajahi negeri kanaan tempat mereka masuk ketika itu:
Ketika itu Yosua telah tua umurnya, ia diperintahkan Tuhan untuk meyampaikan pidato perpisahan antara Yosua dan Bangsa Israel, jika saudara membaca dalam kitab Yosua 24:1s/d 33 maka kita akan mendapatkan kisah yang lengkap, Pasal ini berisi pidato Yosua kepada bangsa itu, isinya adalah memberikan pilihan kepada bangsa itu; Yosua memberi pilihan apakah bangsa itu mau setia kepada Tuhan atau tidak setia kepada Tuhan, bangsa itu harus memilih. Pilihan yang ditawarkan Yosua ini memiliki konsekusensi yang besar, untuk memilih dua pilihan tersebut membutuhkan sebuah komitmen, komitmen yang akhirnya harus ditepati oleh bangsa Itu. Dalam ayat ke 15 Yosua berkata: Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" pada ayat ini jelas bahwa Bangsa Israel diberi pilihan mau beribadah kepada ilah lain atau kepada Tuhan yang membawa mereka keluar dari Mesir. Saat Yosua memberikan pilihan kepada Bangsa itu, Ia telah memtuskan dan mengambil komitmen bahwa Ia dan seisi Rumahnya akan beribadah kepada Tuhan
Ketika Yosua memberikan pilihan dan mengambil komitmen dihadapan bagsa itu maka bagsa Itu menjawab pada ayat 16 "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!. Pada hari itu seluruh bangsa Israel telah berjanji dan berkomitmen bahwa mereka akan beribadah kepada Tuhan, ini dalah komitmen yang mereka buat, namun sayangnya bangsa itu bukanlah bangsa yang konsisten dengan komitmen mereka di hadapan Tuhan. Komitmen yang mereka buat tersebut ternyata mereka lupa dan mereka tidak lagi beribadah kepada Tuhan tetapi malah beribadah kepada ilah lain sehingga bangsa itu dimurkai oleh Tuhan. Setelah Yosua meninggal bangsa itu tidak memiliki pemimpin seperti Musa dan Yosua lagi sehingga mereka masing-masing melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan hal itu membuat Tuhan murka atas mereka,. Dia dalam kitab Hakim-Hakim 2:13 s/d 14: Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.
            Komitmen yang kita buat mungkin mudah dan barangkali sesuatu hal yang gampang tetapi Tuhan memegang komitmen kita dan Ia mau kita konsisten dengan komitmen itu,. Bangsa Israel ketika diberi pilihan oleh Yosua mereka telah memilih untuk menyembah dan beribada kepada Tuhan, itu adalah komitmen mereka namun mereka tidak lama kemudian melupakan komitmen itu dan mengingkari pilihan mereka sendiri. Mereka tidak lagi beribadah kepada Tuhan tetapi berpaling dari Tuhan dan malah menyembah ilah-ilah bangsa asing di negeri itu.
            Ketika bangsa itu tidak konsisten dengan komitmen mereka dan meninggalkan Tuhan Allah mereka maka Tuhan Murka dan Tuhan tidak lagi membela mereka, Tuhan tidak lagi menghalau bangsa lain sehingga Orang Israel tidak mampu melawan bangsa lain tersebut,. Tuhan sudah meninggalkan bangsa itu sebab bangsa Israel menyembah ilah lain.
            Mempelajari kisah ini mungkin kita berfikir dan memberi komentar kepada bangsa itu, seandainya saja kita bukan mereka pasti kita tidak akan melakukan seperti yang mereka laukukan tetapi pertanyaan-nya? Bagaimana dengan hidup Rohani kita sekarang? Kita semua entah sadar atau tidak sadar kita memiliki ilah atau berhala sendiri-sendiri. Berhala tesebut memang tidak persis seperti yang disembah oleh bangsa Israel ketika itu namun berhala itu telah berubah wujud dan bentuk sesuai denga zaman kita saat ini, berhala itu adalah: Gadget anda, Pekerjaan anda, Hobi anda, Pacar anda, hewan peliharaan anda, Makanan anda, Pasangan atau teman anda.Segala sesuatu yang paling banyak menyita perhatian, waktu dan menguasai Fikiran anda daripada Tuhan itulah Berhalamu, oleh karena hal-hal tersebut anda tidak lagi datang bersekutu dengan Tuhan, datang berdoa kepada Tuhan, datang saat teduh dengan Tuhan. Berhala itu bukan hanya patung-patung, dewa dewi dengan berbagai nama dan macam rupa seperti yang dianut agama-agama di dunia ini, berhala itu ya segala sesuatu yang menjauhkan kita dari Tuhan, bahkan berkat dan kehgiatan pelayanan rohani sekalipun bisa menjadi berhala bagi kita, yang semuanya itu mendatangkan murka Allah.
            Dunia dan segala daya tariknya saat ini sedang menyita perhatian dan bahkan menyondongkan hati kita jauh dari Tuhan,. Ilah-ilah zaman ini sedang mempengaruhi kita setiap waktu oleh karena itu kita harus mengambil komitmen. Komitmen untuk setia kepada Tuhan, sebuah komitmen yang harus kita pertahankan hingga garis akhir. Dalam ayat pembacaan kita yaitu Yosua 24:12 s/d 33 ini, Tuhan sudah terlalu baik pada bangsa itu, Tuhan minta hanyalah jangan menyembah ilah lain selain Dia,. Demikian juga Tuhan yang sama meminta kita untuk kita menyembah dan beribadah hanya kepadaNya. Tuhan sudah terlalu baik buat saudara dan saya, kita ada sebagaimana kita ada saat ini oleh karena Tuhan, bahkan kita diciptakan untuk menyembah Tuhan oleh karena itu kita harus mengambil komitmen dan menepati komitmen tersebut.
            Banyak orang muda dan gampang membuat komitmen atau janji kepada Tuhan, misalnya; si A berkata: Jika saya dapat uang banyak saya akan membayar persepuluhan, persembahan, si B berjanji: Jika saya mempunya HP bagus akan mengirimkan sms ke 10 orang setiap pagi dan malam hari, si C berkomitmen: Jika saya memiliki sepeda motor saya akan setia beribadah, si D bernazar: Jika aku memiliki mobil aku akan menjemput teman atau saudara yang tidak memiliki kendaraan,. Setelah Tuhan mengabulkan semua doanya Ehhh Lupa pada semua Janji-janji tersebut,.

            Mari saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan, Yosua telah memberi kita pilihan, pilihlah pada hari ini; beribadah kepada Tuhan yang oleh karena kebaikanya kita bisa ada sebagaimana kita ada saat ini atau memilih ilah-ilah lain yang ada di dunia ini? tentukan pilihanmu, kita tidak bisa suam-suam kuku,. Jika menyembah Tuhan ya Tuhan tetapi jika tidak sekalian Tidak. Keputusan yang anda buat hari ini akan menentukan masa depan kita. Haleluya... Amin.

Kamis, 01 Oktober 2015

KETIKA TUHAN BERKATA BODOH PADA UMAT - NYA

(Amsal 1:7)
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Latar Belakang
Penulis          : Salomodan Orang Lain
Tema             : HikmatuntukHidupdenganBenar
Tanggal Penulisan: Sekitar 970-700 SM

Perjanjian Lama (PL)Ibranisecarakhususterbagiatastigabagian: Hukum, Kitab Para Nabi, danTulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44). Termasukdalambagianketigaialahkitab-kitabSyairdanHikmatsepertiAyub, Mazmur, Amsal, danPengkhotbah.Demikian pula, Israel kunomempunyaitigagolonganhambaTuhan: para imam, paranabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijakkhususnyadikaruniaihikmatdannasihatilahimengenaimasalah-masalahkehidupan yang praktisdanfilosofis.Amsalmerupakanhikmatparabijak yang terilhamkan.
IstilahIbrani _mashal_, yang diterjemahkan "amsal", bisaberarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasaberhikmat".
Kitab suci Alkitab yang dipegang oleh umat Nasrani boleh dikatakan kumpulan kitab suci yang Tuhan Allah wahyukan kepada para Hamba-Nya, melalui mereka kitab – kitab tersebut diwahyukan dan diberikan. Alkitab ditulis apa adanya sesuai dengan kebenaran Firman yang diilhamkan oleh Tuhan sehingga isinya sungguh menggugah hati, menegur, menyatakan kesalahan, mendidik dan menasehati. Salah satu kejujuran Alkitab adalah dimana Tuhan sering Berfirman kepada Manusia dengan kata-kata seperti “Bodoh”. Tuhan sering bilang manusia itu bodoh, nah mengapa Ia berfirman dengan memakai kata-kata yang kadang tidak dapat diterima oleh kita seperti kata “Bodoh”.
            Pada konteks dalam kitab Amsal, Tuhan sering berkata bodoh pada mereka yang tidak berhikmat, dan pada mereka yang menghina hikmat dan didikan. Tuhan berkata kepada Umat-Nya Bodoh dalam kontek Amasal 1:7 ini menurut Renungan saya adalah bukan karena kita bodoh seperti halnya Idiot tetapi karena manusia atau kita tidak takut akan Tuhan dan membenci dan menghina Hikmat dan didikan sehingga Tuhan berkata Bodoh. Pada kesempatan ini saya ingin membagikan dua (2) hal yang pertama adalah Kebodohan yang Tuhan maksud, sementara yang kedua (2) adalah Takut akan Tuhan yang Dimaksudkan dalam konteks ini.
1.Orang Bodoh
            Dalam budaya kita orang Papua, kata bodoh seringkali digunakan sebagai kata umpatan atau makian kepada seseorang karena melakukan sesuatu hal konyol atau sebatas kesalahan, bahkan Orang Papua paling sering gunakan kata Bodoh (bodok) pada seseorang,. Saking seringnya menggunakan kata ini sehingga sudah menjadi Latah dan menjadi kebiasaan umum. Kata bodoh juga di Indonesia digunakan pada orang-orang bandel, tidak bisa melalukan sesuatu dengan benar di anggap Bodoh, namun sebenarnya orang Bodoh itu bukan seseorang yang tidak bisa melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan misalnya; tidak bisa ilmu matematika, Fisika, kimia, Bahasa tertentu dan Ipnya jelek tetapi orang Bodoh yang Tuhan maksud adalah orang yang tahu bagaimana melakukan sesuatu yang baik tetapi tidak melakukannya. Itulah Bodoh yang dimaksudkan oleh Tuhan.
            Jika kita tahu mana yang benar dan mana yang tidak patut dilakukan tetapi kita tidak melakukan maka kita adalah orang-orang Bodoh di mata Tuhan. Dalam ayat pembacaan kita ini Tuhan berkata Bodoh kepada manusia yang tidak takut akan Tuhan dan membenci  hikmat dan didikan Tuhan.
2.Takut akan Tuhan
            Bagian kedua yang ingin saya bagikan adalah; takut akan Tuhan,. Takut akan Tuhan yang dimaksud disini tidak seperti yang dialami oleh Adam dan Hawa di dalam taman Eden, ketika itu mereka pada posisi berbuat Dosa sehingga mereka ketakutan ketika mereka tahu Tuhan ada di taman Eden dan Memanggil mereka. Konteks ketakutan yang dialami mereka di dasari oleh Rasa takut menghadapi Tuhan karena mereka berbuat kesalahan, hal inilah yang menyebabkan mereka takut. Ketakutan yang mereka alami adalah manusiawi sebab posisi mereka memang memungkinkan untuk mereka takut.
            Jika kita membaca dalam kitam Amsal secara keseluruhan dan kitab Mazmur serta kitab Ayub, ada beberapa ayat berbicara mengenai takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan yang dimaksud seperti pada ayat Amasal 1:7 bagian (a) konteksnya adalah takut akan Tuhan dalam arti Menghormati Tuhan,. Menghormati kekudusanNya, KekuasaanNya, dan KaryaNya dalam alam semesta ini secara umum dan kasih karuniaNya pada kita umat manusia secara khusus. Dalam konteks ini juga menghormati Tuhan dengan cara kita Berhikmat,. Sebab Hikamat dan didikan adalah dasar takut akan Tuhan. Arti dari takut akan Tuhan yang saya kutip dari Firman sebagai pada beberapa ayat berikut ini:
(Amsal: 9:10)
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
(Mazmur: 111:10)
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
(Ayub: 28:28)
tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
Apa arti takut akan Tuhan dalam konteks ini; seperti yang saya jelaskan di atas bahwa takut akan Tuhan dalam konteks ini bukan takut seperti yang dialami oleh  Adam dan Hawa akan tetapi Rasa takut dari orang-orang percaya adalah rasa hormat kepada Allah. Ibrani 12:28-29 adalah gambaran yang baik untuk hal ini. “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.” 
Ulangan 10:12, 20-21 mencatat, "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu”.
ke 1
Orang-percaya tidak merasa “ketakutan” kepada Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa ketakutan kepadaNya. Kita memiliki janjiNya bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasihNya (Roma 8:38-39). Kita memegang janjiNya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau mengabaikan kita (ibrani 13:5). 
ke 2
Bagi orang percaya, rasa takut akan Allah, yang alkitabiah, termasuk memahami betapa besar kebencian Allah terhadap dosa, dan takut akan penghakimanNya terhadap dosa – juga dalam hidup orang percaya. Ibrani 12:5-11 menggambarkan disiplin Allah bagi orang percaya. Hal yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Allah. Kita perlu takut akan disiplin dariNya, dan karena itu berusaha menghidupi kehidupan kita dengan cara yang berkenan kepadaNya.


kesimpulan
Takut akan Allah berarti memiliki rasa hormat hingga berdampak kepada cara hidup kita. Takut akan Allah lebih mengenai menghormatiNya, tunduk kepada disiplinNya, dan menyembahNya dengan takjub
By: Erinus Mosip.

Rabu, 30 September 2015

MASA LALU BIARLAH MASA LALU


            Dalam kehidupan Rohani, kita seringkali diperhadapkan dengan rasa terhakimi dan tertuduh akibat dosa masa lalu atau dosa yang hingga kini masi kita lakukan. Dalama Firman Tuhan, siapapun kita adalah orang-orang berdosa. Dalam kitab Roma Rasul Paulus mengatakan bahwa semua manusia tidak ada yang benar dan kita semua telah kehilangan kemuliaan Allah akibat dosa. Sebagai konsekuensinya adalah Maut.
(Roma 3:10)
seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
(Roma 3:23)
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

            Perasaan tertuduh yang kita alami hari-hari ini adalah wajar karena kita semua telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, namun kita tidak bisa hidup dalam rasa penyesalan terus. Jika kita terus hidup dalam penyesalan maka kapan kita bisa bangkit?
Perasaan itu muncul karena ada oknum yang terus mendakwa kita, oknum itu adalah si Iblis. Iblis adalah sang pendakwa kita, Ia tidak mau kita Bangkit dan melupakan masa lalu dan membereskan dosa kita dengan Tuhan oleh karena itu Iblis sering mendakwa kita dengan memunculkan segala memory masa lalu kita.Iblis terus mendakwa kita sehingga kita merasa kita tidak layak di mata Tuhan, tidak pantas diampuni dan tidak layak masuk Sorga. Tujuan dari sang pendakwa adalah Iblis tidak mau kita bertobat dan berubah sehingga Iblis memakai masa lalu kita untuk menjauhkan kita dari Kasih karunia Allah.
            Seberapa bejatpun masa lalu kita, bagaimanapun parahnya masa lalu dan keadaan kita sekarang ini Tuhan Yesus telah mengampuni kita, Tuhan telah datang dari sorga hadir di bumi ini dengan mengambil rupa seorang hamba, Ia Lahir, menjadi seperti manusia, disalibkan, Mati dan Bangkit dari kematian karena Dosa kita. Ya inilah kabar Baiknya,. Kita telah ditebus dari dosa dan Ia mengampuni kita dari segala dosa, separah apapun Dosa yang kita lakukan pada masa lalu Tuhan Yesus telah membereskan di atas kayu salib, Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk mengampuni dosa kita.
            Tuhan telah melupakan segala dosa kita dan Ia mengampuni serta menerima kita apa adanya, Ia mau kita hidup kudus sebab Ia telah menebus dan menerima kita. Ada beberapa hal yang Tuhan mau dari kita orang yang beriman kepadaNya diantaranya adalah:
Tuhan mau Kita Mengakui dosa-dosa kita: ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan juruselamat maka kita harus mengakui segala dosa kita. Pengakuan dosa adalah awal dari pemulihan, setiap orang memiliki kecenderungan pada dosa tertentu, ada yang hidup dalam dosa Perzinahan, Pembunuhan, pesta pora, kemabukan, kebohongan, korupsi, penipuan, narkoba, penyembah berhala, sihir dan berbagai macam dosa lainnya. Dosa-dosa ini akan mengikat kita sehingga sulit untuk lepas tetapi dengan pengakuan maka kita akan dipulihkan Oleh Tuhan.
Tuhan mau kita Bertobat:Ketika kita sudah mengaku dosa-dosa kita pada masa lalu dihadapan Tuhan dan di hadapan manusia maka tahap selanjutnya adalah Bertobat. Bertobat adalah suatu perubahan arah 360 derajat; berbalik dari kehidupan dalam dosa ke dalam hidup benar, bertobat adalah perubahan total dari yang dahulu berdosa kini tidak lagi hidup dalam dosa. Pada awal kita mengambil keputusan pasti akan sulit dan berat ujianya tetapi dengan komitmen dan dengan pertolongan Roh kudus kita mampu hidup dalam Roh.
Tuhan mau kita tidak Hidup dalam dosa lagi: setelah pengakuan dosa dan bertobat dari segala dosa-dosa kita maka langkah selanjutnya adalah kita menjaga kekudusan. Bila kita berbalik kepada dosa itu sama halnya kita menjilat ludah sendiri setelah meludah seperti seekor anjing menjilat Ludahnya dan kita kembali ke dalam kumbangan seperti seekor Babi kembali ke kumbngan setelah dimandikan. Kita telah dibeli dengan harga Lunas maka hidup kita bukan lagi milik kita melainkan milik Kristus oleh sebab itu kita wajib Hidup Kudus.
            Biarlah masa lalu, biarlah masa lalu, sekalipun dosa kita seperti Ksemba namun Tuhan akan menjdikan kita seperti salju yang putih,. Tidak peduli sebejat apa kita dahulu, Ia menebus kita dari dosa, Ia mau kita Hidup dalam kasih karunia. Kita tidak pantas mendapat pengampunan tetapi oleh Anugerah Allah kita ditebus, Kita di panggil dan ditetapkan jauh sebelum kita lahir bahkan sebelum dunia dijadikan Ia telah memilih kita. Tuhan Yesus mengasihi kita, oleh karena itu mari kita Mengasihi Tuhan dengan mengakui dosa kita, bertobat dari dosa dan hidup dalam kekudusan.
by: Erinus Mosip

Selasa, 29 September 2015

KETRITUNGGALAN DAN KEESA”AN ALLAH


Barangkali Ketritunggalan Allah adalah ajaran yang paling sering disalahpahami oleh orang di luar kristen. Banyak buku telah ditulis untuk mempertanyakan bahkan menyerang ajaran Alkitab Paling Fundamental ini, tulisan tersebut ditulis oleh POLIMIKUS dari orang yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yaitu: Yudaisme, islam, atheis, saksi yehova, injil palsu dan jemaat ahmadiah bahkan hati nurani kitapun sering bertanya bukan?.
            (Ulangan 6:4) “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” dan dalam peerjanjian baru Yesus mengutip dari nats tersebut, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”. (Mark 12: 29) ayat ini merupakan syahadat atau  pengakuan orang yahudi terkait soal keesaan Allah, bagi orang yahudi perintah ini merupakan hukum yang terutama (kel 20:3), dalam perjanjian lama mempersekutukan Allah merupakan dosa yang sangat besar karena merupakan bentuk penyembahan berhala.
            Diatas telah dibuktikan baik perjanjian lama maupun perjanjian baru bahwa iman kristen meyakini keesaan Allah, namun harus dipahami, bahwa keesaan Allah itu melampaui segala ukuran fisika dan matematika. Dalam hakekatnya Allah Memang mengatasi segala sesuatu yang ada di dunia ini, jadi jika kita berbicara mengenai pribadi Allah kita harus melihatnya dari sudut pandang Rohani dan Iman.
            Kajian mendalam terhadap ayat perjanjian lama dan perjanjian baru menghasilkan kesimpulan tentang ketritunggalan Allah. Ketritunggalan sama sekali tidak ada kaitanya dengan pribadi lain di luar Allah. Ketritunggalan hanya berbicara mengenai pribadi Allah sendiri yaitu Allah yang esa yang disebut bapa, didalam hakikat-Nya berdiam secara kekal Firman-Nya (Yesus) dan Roh-Nya (Roh Kudus).
Di dalam injil (Yohane 1:1-3,14). Menjelaskan mengenai Firman yang bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dalam konteks ini, Firman yang bersama-sama dengan Allah sebelum segala sesuatu diciptakan secara ajaib telah menjadi manusi (Allah yang sifat-Nya Roh) itu telah menjadi manusia, Ia yang tidak terbatas telah membatasi diri di dalam daging. Meski Yesus sang Firman memiliki Tubuh jasmani tetapi tubuhnya itu bukan bibit manusia artinya bukan hasil sel sperma dan sel telur manusia.
Kaitanya dengan Pribadai Allah Tuhan Yesus sering berkata, Aku dan bapak adalah satu (Yohanes. 10:30), barangsiapa mengenal aku berarti dia juga mengenal bapa, serta Akulah jalan dan kebenaran dan hidup tidak ada seorangpun datang kepada bapa kalau tidak melalui aku (yohanes. 14:6) beberapa kutipan ayat yang merupakan Ajaran Tuhan di atas membuktikan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang tidak dipisahkan dari Allah. Rasul petrus menulis dan menasehati kita sebagai murid Tuhan Yesus.
(1 Petrus 3: 15b)
..:Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,. Ayat ini menasehati kita untuk kita mempertanggungjawabkan iman kita dengan cara menjelaskan iman kita kepada meraka yang bertanya dan hidup saleh ditengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Banyak orang yang ingin mengetahui iman kita so sekarang tinggal bagaimana kita bersaksi tentang Allah Kita kepada mereka.
Artinya Allah yang kita Percaya itu Allah yang Esa sodara-sodara.
            By: Erinus Mosip

PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI HIDUP SEBUAH BANGSA


Bangsa israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Selain itu dikelilingi pula dua daerah Otoritas Nasional Palestina: Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dengan populasi sebesar 7,5 juta jiwa, Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia. Peta wilayah Kerajaan-kerajaan Israel kunoTanah Israel, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Eretz Yisrael, merupakan tanah suci orang Yahudi. Menurut kitab Taurat, Tanah Israel dijanjikan kepada tiga Patriark Yahudi oleh Tuhan sebagai tanah air mereka. Untuk memasuki wilayah yang dijanjikan Allah kepada Abraham tersebut bangsa israel harus melalui suatu proses yang panjang. Dalam sejarah bangsa israel kita tahu bahwa mereka dijajah selama 400 tahun di tanah mesir, mereka dijajah oleh bangsa mesir dengan bekerja sebagai budak, pada suatu titik Tuhan menepati janji-Nya yaitu memberikan tanah kanaan (palestina) sebagai tanah air bangsa israel. Untuk menerima janji Allah tersebut bangsa israel harus melalui suatu PROSES yang panjang, proses tersebut secarah keseluruhan ada dua hal yaitu masalah waktu dan masalah jarak.
            Pertama Waktu: Sejak sekolah minggu kita udah sering mendengar cerita tentang keluarnya orang israel dari tanah perbudakann mesir. Perjalanan yang panjang segera dimulai, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, Alkitab mencatat total waktu yang dibutuhkan bangsa israel  adalah 40 tahun.  Selama 40 tahun lamanya bangsa israel ber-putar2 di padang gurun, suatu perjalanan yang panjang  dalam sejarah manusia. Dalam perjalanan tersebut lahir suatu generasi yang baru, anak-anak yang lahir diperjalanan tersebut besar, nikah dalam perjalanan. Perjalanan yang mereka tempuh tidak menggunakan kendaraan seperti kapal, bus, kereta api dan pesawat tetapi Tuhan menyuruh bangsa israel berjalan kaki. keluarnya bangsa israel dari mesir merupakan Satu satunya peristiwa exodus terbesar dalam sejarah manusia.
            Yang kedua: berdasarkan jarak diperkirakan perjalanan antara mesir menuju tanah kanaan (palestina) hanya 3 hari berjalan kaki, dengan demikian bangsa israel tidak membutuhkan waktu 40 tahun di perjalanan tetapi pertanyaanya Mengapa Tuhan ijinkan hal ini?. Secara logika tidak bisa masuk akal, seolah-olah Tuhan mempermainkan sebuah bangsa, tetapi perlu kita sadari bahwa Tuhan Allah memiliki otoritas atas hidup kita. apa rahasianya? Mari kita belajar bersama.
            Tuhan membawa umatnya menempuh perjalanan yang panjang dan berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun maksud sebenarnya adalah membentuk umatNya, agar menjadi umat yang menuruti Firman (Taurat) Tuhan.
            Di jaman moderen sperti generasi kita saat ini, cara apa yang Tuhan pakai untuk memproses kita, kita ga mungkin melakukan suatu perjalanan seperti bangsa israel dari suatu wilayah ke wilayah lain tetapi kita dibentuk dengan metode yang berbeda. Metode yang Tuhan pakai salah satunya adalah melalui proses pendidikan. Coba kita renungkan, untuk memperoleh selembar IJAZAH kita membutuhkan 6 tahun di bangku SD, 3 tahun di bangku SMP en SMA serta 4-5 Tahun untuk Perguruan tinggi, apakah hanya untuk memperoleh IJAZAH kita menghabiskan waktu separuh hidup kita untuk namanya PENDIDIKAN? Belum lagi biaya, belum lagi jam-jam yang kita habiskan untuk belajar, sebenarnya bukan ijazahnya yang penting tetapi yang penting adalah ilmunya, skill, dan pembentukan karakter kita. melalui pendidikan kita dididik, dibina, dilatih, agar kehidupan kita lebih baik, bekerja di tempat yang layak dan lain-lain.
            Jadi apa yang kita belajar dari perjalanan bangsa israel?

dalam hidup kita sebenarnya kita sedang menempuh di suatu perjalanan yang panjang, setiap tahun kita belajar tahap demi tahap, membutuhkan semester demi semester, dari sekolah tingkat yang satu ke tingkat yang lain kita dibentuk, seiring dengan meningkatnya tingkat study kita semakin besar pulah tanggungjawab yang kita tanggung. Kita dibentuk dengan proses yang cukup panjang, semuanya demi kebaikan kita, tinggal bagaimana kita mau dibentuk atau tidak.

            Ada pelajaran lain yang kita dapatkan dari kisah bangsa Israel adalah, melalui perjalanan panjang dan waktu yang lama itu Tuhan membentuk bangsa Israel menjadi bangsa yang siap menjadi bangsa yang diberkati Tuhan. Banyak teolog yang berpendapat bahwa sebenarnya perjalanan dari mesir ke kanaan hanya ditempuh dalam 3 hari berjalan kaki tetapi Tuhan membawa bangsa itu berputar putar di padang gurun karena Bangsa itu keras kepalaa dan sering memberontak.
            Dalam kehidupan pribadi kita, kita dijinkan Tuhan menempuh suatu proses yang begitu panjang, mungkin hal itu terjadi karena kita masih mengeraskan Hati kita, tidak mau menurut, semakin kita memberontak pada Tuhan maka Tuhan akan membentuk kita dengan proses yang lebih keras lagi.
            Dalam menjalani Proses itu bukan hal muda, Proses itu sakit, kita dihadapkan dengan keadaan yang sukar karena kita masih mengeraskan hati. Sekalipun Tuhan menempa kita dengan proses yang sakit, membutuhkan waktu yang lama, jarak yang tak ada ujungnya tetapi percayalah Ia memiliki rencana mulia dibalik semua proses itu.
            Tuhan memakai siapa saja untuk dipakai sesuai dengan Rencana-Nya oleh krena itu Relakanlah dirimu untuk dibentuk, dipersiapkan dengan metode sang pencipta raga kita dan sang pemberi Nyawa kita Ini. Haleluya. Amin
Dari berbagai sumber