WELCOME

HALLLOWW GUYS, SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT. TUHAN YESUS (Isa Almasih) MEMBERKATI.WA WA WA KINAO NAK.

Rabu, 23 Desember 2015

Renungan di akhir tahun; Menyongsong Tahun yang Baru 2016


Tahun 2015 akan segera berlalu dan kita akan menyongsong tahun yang baru tahun 2016, apa yang patut kita renungkan menjelang akhir tahun ini?:
1. Menghargai waktu ( Efs 5 : 15 – 16 ),  waktu yang sudah berlalu tidak akan kembali lagi, karena itu kita harus menghargai waktu yang ada dengan mempergunakan waktu untuk hal – hal yang positif, baik untuk Tuhan, organisasi, keluarga dan juga diri kita sendiri. Apakah kita hanya memboroskan waktu dan membuat waktu yang berlalu tidak ada nilainya?
2. Perhitungan akhir tahun.
Setiap tahun perusahaan akan mengadakan perhitungan di akhir tahun, laba dan rugi (Mat 25 : 19 ), Tuhan-pun akan mengadakan perhitungan dengan kita dari apa yang kita terima dari Dia dan apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan, Apakah kita memberi keuntungan untuk Tuhan? atau kita merugikan Tuhan?
3. Lupakan yang lalu songsong yang di depan (Filipi 3 : 12 – 14).
Waktu yang sudah berlalu tidak akan kembali lagi, karena itu lupakan kegagalan pada masa lalu yang membuat anda pesimis menghadapi masa yad, lupakan juga keberhasilan anda di masa lalu yang membuat anda terlena, lakukan yang terbaik hari ini, untuk hari esok yang lebih baik.
4.Kedatangan Tuhan sudah semakin dekat.
Setahun berlalu setahun juga kedatangan Tuhan semakin dekat, siapkah kita untuk menyambut hari kedatanganNya? apakah kita sudah berdandan rapi untuk Dia (Wahyu 19 : 7), mari kita semakin bergiat untuk Tuhan (2 Petrus 3 : 9 – 11) jangan menjadi lemah (Ibrani 10 : 37 – 39). Ada perlombaan yang wajib diikuti setiap orang percaya.  Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri, berlatih dengan tekun dan disiplin tinggi agar keluar sebagai pemenang. 
Tuhan menghendaki kita bergerak maju, berlomba untuk mencapai kesempurnaan penuh di dalam Kristus – Kolose 1:28-29.  Sempurna, tak bercacat cela, dalam roh, jiwa dan tubuh – 1 Tesalonika 5:23.  Dia mau menjadikan kita sempurna, sama seperti Dia sempurna adanya. 
Tahun berganti tahun, waktu terus berjalan tak ada yang dapat menghentikannya.  Kedatangan Tuhan pun semakin dekat!  Apakah saudara telah memanfaatkan waktu yang Tuhan berikan dengan sebaik-baiknya?   
Bahasa Inggris: redeem the time = tebus/belilah waktu yang ada, supaya dengan demikian kita dapat mempergunakannya dengan benar.  Sebab kita hidup di hari-hari yang jahat di mana yang jahat dan najis akan bertambah jahat dan najis, tetapi puji Tuhan, yang benar dan kudus akan semakin benar dan kudus – Wahyu 22:11.
Selamat Melangkah Maju Di Tahun Baru 2016 bersama Tuhan kita Yesus Kristus!  Dan Selamat Berlomba!  Tuhan memberkati saudara sekalian. Amin

..Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus Dosa Dunia (Yohanes 1:29b)



Tuhan Allah menciptakan manusia pertama dari debu tanah, lalu Ia menciptakan hawa dari tulang rusuk adam sebagai penolong, Tuhan menciptakan suatu kehidupan yang tentram di dalam taman eden, karena semua yang dibutuhkan manusia tersedia (Kej 2:8-25). Iblis tidak mau manusi mentaati Allah sehingga ia mempengaruhi perempuan itu untuk memakan buah terlarang, Ketika manusia pertama itu jatuh ke dalam dosa, maka dengan berat hati Allah menghukum manusi itu lalu mengusir mereka keluar dari taman Eden (Kej 3:1-24).
Sebagai akibat dari perbuatan manusi dan istrinya itu, maka Allah menghukum mereka lalu menyuruh manusia dan istrinya itu keluar dari taman eden. Manusia itu semakin jauh dari hadirat Tuhan, manusia akhirnya sadar bahwa ia memerlukan Tuhan. Alkitab mencatat adam hawa dan keturunannya hingga generasi Zet menyembah Tuhan, salah satu bentuk persembahan adalah Kurban untuk menyenangkan hati Tuhan. Habel mempersembahkan korban dari hasil peternakannya dan Allah menerima persembahan itu, namun sayang kecemburuan sosial terjadi dua bersaudara yaitu; kain cemburu ketika persembahan adiknya diterima sementara persembahannya ditolak Allah,. Kain membunuh adiknya habel sehingga terjadi pembunuhan manusia pertama di dunia (Kej 4:8). Allah mengutuk kain atas perbuatanya.
Semakin lama manusia semakin jauh dari Tuhan, kejahatan manusia semakin meningkat, sehingga Allah melakukan Eradikasi (pemusnahan) terhadap umat manusia kala itu pada zaman Nabi Nuh, Allah menghukum manusia karena dosanya semakin memprihatinkan.
Banyak orang melihat alam semesta ini sungguh luar biasa, kejadian-kejadian di cakrawala, fenomena alam di sekitar dan pengalaman pribadi setiap orang menyadarkan bahwa ada kuasa yang lebih besar dari manusia, oleh karena itu mereka mencari untuk menyembah. Konsep pencarian kekuatan ilahi ini membawa manusia mengenal sistem agama, di dalam agama manusi mengenal penyembahan terhadap objek tertentu. Sehingga manusia mulai menyembah ilah-ilah, animisme, dinamisme,. Upaya-upaya mencari keselamatan ini membawa suatu titik pada zaman nabi Ibrahim alias Abraham. Abram atau Abraham memiliki konsep penyembahan yang benar yaitu ia menyembah pada sang pencipta langit dan bumi.
Allah secara inisiatif memanggil Abram untuk membawa dia keluar dari negeri ur kasdim yang konon pusat penyembahan berhala zaman itu. Abraham percaya pada Allah lalu ia mengikuti Tuhan,. Abram memperoleh janji akan keturunan, janji akan suatu negeri, sehingga Abraham dengan sabar menanti janji itu sehingga Ia pada akhirnya menerima Janji Allah itu melalui Isak.
Isak adalah anak perjanjian, sang ahli waris, sang pemenuh janji namun kita telah tahu bahwa Tuhan meminta Abram mempersembahkan anak itu, dengan Iman Abram nyaris menyembelih putranya untuk dipersembahkan sebagai korban kepada Allah, Puji Tuhan Abram lulus ujian iman. Allah sendiri yang menyediakan domba sehingga Abram mempersembahkan Domba itu kepada Allah sebagai ganti Anaknya,. Puji Tuhan. Allah yang kita sembah adalah Allah yg menyediakan.
Allah penuhi janjiNya kepada keturunan Abraham, yaitu bangsa israel yang kita kenal sekarang ini,. Melalui bangsa israel Allah mengutus para nabi untuk menyampaikan FirmanNya. Allah memanggil nabi musa untuk memerdekaan bangsa israel dari bangsa mesir,. Setelah itu Allah memberikan hukum taurat kepada bangsa israel melalui perantaraan nabi musa.
Di dalam hukum taurat, Allah memberikan sutau formulasi penebusan dosa,. Di dalam PL kepada orang israel diberi ketentuan setiap orang yang telah melanggar hukum taurat atau hukum Allah harus mempersembahkan korban penghapus dosa berupa korban dari hewan. (Lembu, Domba, dan burung  merpati). Setiap orang yang berbuat dosa harus membawa hewan kepada Imam, imam harus meletakan tangan orang itu di atas hewan lalu hewan tersebut disembelih, darahnya diambil dan dipercikan kepada orang berdosa tersebut agar dosanya diampuni (Imamat 4:1-35).
Hewan tersebut harus mati sebagai peganti kematian orang yang berdoa itu, karena akibat dosa ialah maut. Allah memberikan kemurahanya dgn cara memberikan suatu cara sebagai tanda penghapus dosa atau kedamaian antara Manusia dan Allah. Tuhan tahu bahwa manusia tak akan mampu melakukan atau berupaya untuk menyelesaikan relasi yang rusak akibat dosa, oleh karena Itu Allah melakukan pendekatan untuk menyelamatkan manusia yang dikasihinya itu.
Puji Tuhan, pada 2015 tahun yang lalu, Allah memenuhi janji akan keselamatan, pemulihan hubungan yang rusak akibat dosa,. Allah hadir didunia, Ia rela Menjadi manusia, Ia lahir, Ia menjalani hidup sebagai manusi selama 33,5 tahun,. Ia mengajarkan kebenaran,. Ia memenuhi janji, dan Ia menjadi korban sembelihan untuk menebus dosa kita.
Sebelumnya manusia memberi korban Lembu, domba dan burung merpati sebagai korban, setiap kali manusi berdosa maka ia harus mepersembahkan korban penghapus dosa, Tradisi itu dilakukan sebagai simbol akan pengorbanan domba Allah sesungguhnya,. Melalui pengorbanan di kayu salib Ia telah menebus kita, Bilur-bilurnya menyembuhakn kita dari kutukan dosa,. Mahkota durinya meneteskan darah, tangan dan kakinya yang terpaku juga meneteskan darah, lambungnya yang tertikam meneteskan darah. Ia telah menghapus dosa kita sekali untuk selama-lamanya, tidak perlu ada pengorbanan hewan kurban lagi,. Allah secara inisiatif melakukan penyelesaian masalah dosa manusi. Kita yang harusnya mati tetapi Ia telah menggantikan kita di kalvari. Terpujilah Yesus Anak domba Allah.
By: Erinus Mosip

Kamis, 17 Desember 2015

PENGHARAPAN KITA HANYA PADA YESUS SAJA



Saat kita mengharapkan sesuatu agar terjadi dalam kehidupan, apakah ingin dapat jodoh dan menikah, apakah ingin punya anak dan keturunan, apakah ingin sukses dan punya karir yang baik dalam pekerjaan, apakah ingin keluarga harmonis, dan lain sebagainya, ada kalanya kita merasakan kebimbangan dan berat dalam menantikannya. Ketika kita sudah berkata bahwa pengharapan hanya pada Yesus saja, ada saja sesuatu hal yang berusaha untuk mengalihkan perhatian kita daripadaNya. Seseorang mungkin memberikan cara-cara yang masuk diakal untuk meraih semua impian itu sehingga akhirnya bukan lagi pengharapan kepada Tuhan Yesus tetapi mengandalkan diri sendiri dan mengandalkan manusia yang hasilnya selalu mengecewakan.
Daud juga pernah mengalami hal yang sama ketika dia telah diijinkan oleh Saul untuk ikut berperang melawan orang Filistin dan ketika dengan lantang dia mengatakan bahwa Tuhanlah yang akan menolong dia, Saul yang solider kepada Daud berusaha memberikan dia bekal dengan berbagai macam persenjataan seperti baju perang kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. (I Samuel 17:38). Namun ketika Daud mencoba mengandalkan perlengkapan perang yang diberikan Saul, dia merasa berat untuk berjalan sehingga tidak dapat dengan leluasa untuk berperang dan akhirnya menanggalkannya.
Saudara, memang ketika kita berusaha untuk mengandalkan Tuhan untuk mencapai sesuatu, sering terjadi apa yang diharapkan tidak segera terealisasi. Hal ini mengakibatkan orang di sekeliling kita berusaha untuk memberikan jalan keluar dengan berbagai cara yang kelihatan masuk di akal. Ketika jodoh belum juga datang menghampiri dan usia sudah semakin bertambah, teman atau saudara memberikan masukan dengan cara yang tidak berkenan kepadaNya dengan menawarkan susuk pemanis atau mencari jodoh lewat biro jodoh dan lain sebagainya. Ketika karir belum juga meningkat dan jabatan belum diraih, ada yang menawarkan agar kita beralih kepercayaan dari iman kepada Yesus karena akan relatif mudah untuk mendapat jabatan dan lain sebagainya. Ketika belum mempunyai keturunan, ada yang menawarkan jasa orang pintar untuk merealisasikan dengan cara pijat dan lain sebagainya. Ada begitu banyak tawaran-tawaran untuk merealisasikan harapan kita yang kelihatan masuk akal. Namun ketahuilah, bahwa semua tawaran-tawaran tersebut bukan membawa kita kepada kemajuan iman kepada Kristus, tetapi akan membawa kita kepada hal yang mengandalkan diri sendiri, membawa kita kepada kehancuran, membawa kita kepada beban hidup yang semakin berat. Di dalam hidup kita tidak lagi berharap kepada Yesus Kristus yang dapat melakukan segala apapun termasuk memberikan jodoh, memberikan karir, memberikan anak, memberikan berkat dan lain sebagainya. Melalui renungan kali ini kita diajak untuk menaruh pengharapan kita pada Yesus dan menanggalkan semua usaha-usaha yang tidak berkenan kepada Tuhan. Seperti Daud yang telah menanggalkan semua peralatan senjata yang diberikan oleh Saul sehingga dia dapat dengan leluasa berperang dengan mengandalkan Tuhan, demikian juga kita sebagai anak Tuhan harus menanggalkan semua usaha yang tidak mengandalkan Tuhan. Mari kita tanggalkan semua hal yang menghambat Tuhan bekerja di dalam hidup kita dan taruh harapan kita hanya kepada Yesus saja. Pengharapan kita hanya pada yesus saja. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9)



Kalimat ”bergaul akrab dengan Allah hanya dipakai untuk Henokh dan Nuh      sebuah persekutuan yang sangat dekat dengan Allah. Hal ini berarti bahwa Henokh dan Nuh berbincang bincang dengan Allah. Nuh menjadi teladan dalam hidup bergaul dengan Allah, sehingga ia disebut sebagai orang benar di antara orang-orang sezamannya (kejadian 6:9)
Orang kristen zaman sekarang ini juga hidup bergaul dengan Allah. tetapi ada dua kekurangan yaitu kita berbicara dan mendengarkan suara Tuhan hanya pada waktu saat teduh saja. Kedua kita hanya mau bicara sebaliknya kita tidak mau dengarkan,. Padahal  kita seharusnya lebih banyak mendengar daripada bicara (Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut). Ada dua hal yang saya rindu bagikan pada saudara sekalian diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama ; Hidup Bergaul Dengan Allah berarti berbicang bincang dengan Allah dan mendengarkan Allah berbicara kepada kita. Berbicara kepada Allah memang lebih mudah dari pada duduk mendengarkan Allah berbicara. Biasanya pas ibadah, pulang ibadah sudah sibuk dengan urusan lain.  Hakekat hidup bergaul = akrab/nerbincang2. Diprakttekkan oleh Henokh selama 365th dan nuh selama pembangunan bahtra (100th). Harus intesif mendengar printah Tuhan (kej 6:1-22).
Hidup bergaul dengan Allah menjadi tidak sulit, kalau kita bersedia memakai setiap kesempatan untuk ngobrol dan mendengarkan Tuhan berbicara, wktu senang/duka, sepi atapun rame. Bergaul dengan Tuhan seharusnya membawa hadirat Allah ke dalam kehidupan kita sehari-hari, baik itu di rumah, dimana saja. Orang yg mengaku percaya tp tidak menurut perintah-perintahNya adalah pembohong (1 Yohanes 2:3-4).
Kedua; Hidup bergaul dengan Allah berarti  sejalan dengan Allah. Hidup bergaul dengan Allah juga bisa diterjemahkan berjalan bersama Allah. Pada waktu berjalan bersama seseorang, maka hal yang paling penting adalah arahnya sama. Kalau arahnya tidak sama, maka kita tidak bisa berjalan bersama, kita sedang jalan sendirian. Esensi daripada dosa adalah mengambil jalan sendiri, tidak sejalan dengan Allah (Yesaya  53:6). Bersahabat dengan dunia membuka permusuhan dengan Allah (Yakobus 4:4). Oleh karena itu, penting bagi kita  memperhatikan pergaulan kita. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik (1 Kor 15:33).
Upah hidup bergaul dengan Allah
Menikmati segala kebaikan dan kemurahan Allah.
·         Henok : Tetapi Henokh tidak mengalami kematian itu. Ia diangkat oleh Allah karena dia bergaul dengan Allah.  Henokh menikmati kebaikan Allah sampai pada akhir hidupnya (Ibr 11:5).
·          Nuh : Diselamatkan beserta keluarga dan menantu 
Hidup bergaul dengan Allah juga membuat Allah tidak merahasiakan rencanaNya.
·         Tuhan menyampaikan segala rancanganNya, dan Nuh melakukan, selama 100 th mereka membangun bahtera
Kesimpulan
              Berjalan bersama Allah berarti membutuhkan penyangkalan diri, dan iman. Bahwa jalan menurut dunia (bohong, marah, curang) ini lebih mudah dan ringan. sedangkan jalannya Tuhan kelihatannya sulit (kasih, panjang sabar dll sesuai dgn 9 Buah Roh dalam Galatia 5: 22-23).

TUGAS & TANGGUNG JAWAB KITA DALAM BEKERJA



(Kejadian 1:27-31)
Kisah kejadian tentang Penciptaan memberikan kita pelajaran penting, bagaimana kita memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap semua ciptaan Allah. Pada ayat ke 27 sampai dengan 30 dalam kejadian pasal 1ini kita memiliki tanggung jawab dan tugas, tugas pertama diantaranya adalah manusia diperintahkan untuk berkembang biak dan penuhi  bumi melalui keturunan, melalu peoses regenerasi seksual yang bertanggungjawab. Tugas kedua yang Tuhan percayakan kepada manusia adalah menahlukkan bumi dan segala ciptaan Tuhan yang lain. Kata “menahlukanbumi dan ikan-ikan di laut serta burung-burung di udara” ini artinya lebih ke mengelolah bukan mengeksploitasi.
            Ada beberapa hal yang ingin saya bagikan melalui ayat-ayat ini bagi kita semua yaitu; pertama. Tuhan Allah yang kita sembah dan kita kenal adalah Tuhan yang suka bekerja,. Allah bekerja mulai hari pertama sampai dengan hari ke enam, Ia menciptakan langit-bumi, serta segala isinya serta Ia menciptakan kita manusia. Tuhan telah menciptakan segala yang ada itu dari ketiadaan, dari yang belum ada menjadi ada dan Allah dalam mengerjakan semua secara bertahap. Ia bekerja dari mulanya sampai akhir, Allah menciptakan semuanya itu sempurna, tuntas Finish pada hari keenam, setelah semuanya itu Allah berhenti dari karyanya pada hari ketujuh. Tidak sampai disitu saja akan tetapi sampai hari ini Allah masih terus bekerja dengan memelihara semua ciptaanNya, menerbitkan mata hari tiap hari dan memberikan hujan guna menyirami tumbuh-tumbuhan dibumi, memelihara jutaan spesies ikan di laut dan jutaan spesies burung-burung di udarah, memelihara binatang melata dan binatang ternak. Dari karya Allah ini kita lebih mengetahui bahwa Tuhan itu adalah Allah yang suka bekerja dan memelihara ciptaannya dengan cara yang luar biasa.
            Kedua; Kita sebagai Umat dan Anak-anak Tuhan yang suka bekerja, maka kita harus bekerja, kita telah diberi tugas yang begitu besar yaitu tugas mengelola alam semesta ini. Tuhan mau kita mengelola bukan mengeksploitasi. Usaha pengelolaan lebih pada upaya pemanfaatan sumber daya yang ada untuk kemakmuran kita manusia, dengan upaya pengelolaan maka kita mengelola sumber daya yang sudah ada di alam ini dengan meningkatkan secara kualitas dan kuantitas. Untuk itu maka kita perlu memiliki keterampilan, keterampilan diperoleh dari berbagai macam pengalaman, baik secara formal di bangku study maupun melalui non formal lainya.
Status kita sebagai mahasiswa sekarang ini adalah kesempatan yang baik guna memperoleh skill atau keterampilan sehingga setelah tamat kita menggunakan ilmu itu untuk mengelola alam semesta ini. Pada ayat 27 dijelaskan berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara berati kita dapat mengelola ikan-ikan dan burung-burung untuk  kesejahteraan manusia. Dengan perkembangan tehnologi manusia masa kini memungkinkan manusia membuat spesies tanaman dan hewan yang umurnya lebih pendek sehingga, rasanya lebih enak, kualitasnya lebih baik. Itu menghasilkan itu semua harus melalui kerja keras. Kita harus bekerja bila kita ingin hidup berkecukupan. Tuhan akan memberkati melalui usaha-usaha kita. Bagian Tuhan telah menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada dan bagian kita adalah memuliakan tumbuhan dan hewan yang ada agar bermanfaat bagi kita.
Perkembangan Ilmu teologi di masa Gereja sekarang mengajarkan bagaimana Tuhan memberikan berkat, bagaimana menjadi umat yang diberkati,. Tuhan memberikan berkat melalui usaha-usaha kita. Diawal sudah kami kemukaan bahwa bagian Tuhan yaitu membuat segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada sementara bagian kita adalah mengelolah dari yang telah ada menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah lebih. Tuhan telah memberikan berkat berupa otoritas untuk memenuhi bumi dan menahlukannya.
Sebagai contoh Kasus: Allah telah memilih Abraham dan memberikan Janji bahwa keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar dan akan diberkati, Janji itu telah diberikan ketika Abraham masih di kampung halamanya, untuk mendapatkan berkat tersebut Abraham harus meninggalkan keluarga besarnya dan pergi merantau di negeri yang tidak ia kenal. Cukup lama kemudian Janji Itu digenapi melalui keturunannya Isak, Isak memperanakan Esau dan Yakub. Melalui Yakub lahir 12 suku Israel, tidak hanya sampai di situ, keturunannya harus merantau di mesir selama 400 tahun kemudian Umat itu keluar dari Mesir. Dalam Proses mereka keluar dari mesir juga bukan muda, mereka habiskan 40 tahun hanya di perjalanan, sampai akhirnya Tuhan menepati Janjinya pada Abraham. Negeri yang dijanjikan yaitu tanah Kanaan yang subur, kaya akan madu dan susu. Madu dan susu tidak serta merta ada begitu saja tapi manusia harus ternak Lembu dan Kambing untuk menghasilkan Susu, Manusia juga harus beternak Lebah untuk memperoleh Madu yang manis. Manusia harus bekerja, manusia harus berusaha. Tuhan juga Berfirman kepada umat Israel bahwa selama enam (6) hari lamanya kamu harus bekerja dan menyelesikan segala tugas dan pekerjaanmu. Melalui pekerjaan Allah akan memberikan Berkat pada kita. Haleluya. Amin