WELCOME

HALLLOWW GUYS, SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT. TUHAN YESUS (Isa Almasih) MEMBERKATI.WA WA WA KINAO NAK.

Jumat, 25 September 2015

KOMITMEN DALAM PELAYANAN

Kata komitmen atau yang biasa kita sebut sebagai janji atau bahasa yang sering digunakan oleh kalangan rohani adalah “Nazar” merupakan kata yang mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Kalaupun ada yang berkata mudah, biasanya itu nampak di awal-awal ketika komitmen itu dilakukan. Sampai pada pertengahan, mulai sedikit luntur dan sangat jarang seseorang memiliki komitmen sampai pada akhirnya. Mengapa? Karena ketika kita memutuskan untuk berkomitmen maka segenap hati, tenaga, pikiran, uang, waktu dan seluruh hidup kita akan menjadi taruhannya. Dan ini tidak mudah, tetapi bukan tidak bisa.
Pertanyannya adalah bagaimana kita dapat bertahan untuk tetap dalam komitmen kita dalam segala hal. Dimulai komitmen terhadap Tuhan, diri sendiri, teman maupun organisasi atau kegiatan yang kita kerjakan. Menurut saya, untuk dapat memahami ini, kita perlu tahu tentang apa yang dimaksud dengan komitmen dan bagaimana kita melakukan komitmen serta bagaimana agar tetap bertahan dalam komitmen.
Komitmen menjadi suatu faktor penting yang harus dimiliki dalam menjalani hidup ini terlebih dalam tugas tanggung jawab khusus yang diberikan kepada kita. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa komitmen adalah suatu kesediaan untuk bertahan pada rencana dan kesepakatan semula walaupun keadaan semakin tak menentu. Komitmen adalah keberanian untuk tidak mengambil pilihan termudah dalam mencapai tujuan bersama bila suatu kesepakatan telah diambil. Berapa hal yang bisa juga dijadikan dasar untuk lebih memahami komitmen yaitu: Komitmen adalah langkah atau tindakan yang Anda ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.
Contoh Kisah Musa
Mari kita belajar bersama dari kisah Musa dan bangsa Israel ketika Tuhan memberikan FirmanNya. (Keluaran. 19:3-6 ) yaitu:
Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel:  (Keluaran 19:4)  Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.  (Keluaran 19:5)  Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Exo 19:6  Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Tuhan memberikan sebuah janji atau “komitmen” dengan bangsa Israel yaitu, jika mereka sungguh-sungguh mendengar Firman maka akan mendapatkan berkat-berkatNya.
Komitmen ini tidak saja berasal dari Tuhan saja, tetapi juga disambut oleh Bangsa Israel yang nampak dalam (Kel. 19:8) yaitu:
Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musa-pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
Dari peristiwa ini, ada beberapa hal yang dapat kita petik sebagai prinsip dari membangun sebuah komitmen yaitu:
Pertama, sebuah komitmen haruslah disepakati oleh kedua belah pihak. Artinya, keduanya sepakat tanpa paksaan untuk membuat sebuah komitmen terhadap sesuatu.
Kedua, berangkat dari adanya peraturan-peraturan yang harus ditaati yaitu ketika Tuhan memberikan hukum-hukumnya kepada Bangsa Israel (Kel. 20:1-17). Melalui kisah ini, kita dapat melihat bahwa setelah seseorang membuat komitmen maka harus jelas, tindakan-tindakan apa yang mesti dilakukan dalam menjalankan komitmen tersebut. Dan hal ini haruslah, tertuang dalam bukti tertulis. Mengapa? Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengevaluasi komitmen.
Ada beberapa hal yang dapat dibahas dalam kaitannya dengan pertanyaan Bagaimana berkat apa yang kita lakukan jika kita berkomitmen yaitu:
Lakukanlah sebuah komitmen dengan siapapun seperti untuk Tuhan “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah” (Kolose 3:23-24).

Lakukanlah dengan setia karena ada upah di dalamNya. “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58).

Rabu, 23 September 2015

Kasih dan Keadilan Tuhan Allah

Kasih dan Keadilan Tuhan Allah
Sejak manusia pertama (Adam dan Hawa) jatuh ke dalam dosa, maka sebagai konsekuensinya Allah menghukum mereka dan mengusir mereka dari taman eden. Saat peristiwa ini, salah satu hukuman Allah kepada manusia adalah MAUT (Roma 6:23a); akibat dari perbuatan dosa maka manusia harus mati dan mereka harus menderita serta kehilangan relasi indah dengan Tuhan. Mari kita simalk kisah hukuman Allah kepada manusia dalam (Kejadian pasal 3: 14-21) Allah menghukum kepada ada dua orang dan satu mahluk iblis yang ketika itu mengambil rupa seekor ular, sebagai konsekuensi Ular di hukum untuk berjalan dengan perutnya selama hidup dan dikutuk dari segala binatang ternak dan segala binatang, selanjutnya  FirmanNya kepada pereempuan itu:
Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.
Dan Allah menghukum kepada adam FirmanNya: terkutuklah tanah karena engkau dengan jerih payahmu engkau akan mencari makananmu hingga engkau akan kembali menjadi tanah sebab dari situlah engkau diambil. Jika kita simak dengan teliti ayat2 di dalam kejadian 3:14-21 maka kita akan menjumpai hukuman Allah, perhatikan Kalimat yang bergaris di atas, saat Allah menghukum Adam, Allah menghukum tanah bukan kepada Adam, hal ini menunjukan Allah masih Mengasihi sekalipun manusi melanggar PerintahNya, keadilan Allah juga kita jumpai di dalam ayat yang ke 21 (Allah masih membuat pakaian) dari kulit binatang, bayangkan Allah yang saat keadaan marah tetapi Allah tetap mengasihi manusia sehingga masih memfasilitasi dengan memberikan pakaian dari kulit binatang.
Pada proses selanjutnya saat manusia sudah berkembang kecenderunganya selalu berbuat dosa sehingga Allah pernah menghapus satu generasi dengan air bah, namun melalui keturunan Nuh, Sem, Ham Dan Yafet, manusi cenderung berbuat dosa, singkat cerita Allah ingin relasi yang rusak itu pulih kembali sehingga Allah memberikan hukum taurat. Di dalam hukum taurat Allah ingin setiap orang yang telah berbuat dosa harus mepersembahkan Hewan Lembu, domba dan burung merpati sebagai penebus, dalam teknisnya manusia harus membawa hewan sesuai dengan jenis dan jumlah kurban di kemah Allah lalu orang yang berbuat dosa tersebut harus meletakan tanganya di atas Hewan lalu membunuh. Artinya adalah hewan kurban dibunuh sebagai ganti nyawa manusia yang berdosa sebab upah dosa ialah maut akan tetapi Allah memberikan solusi agar manusia tidak mati seketika akibat dosa maka Allah memberi keringanan agar hewanya yang mati sebagai ganti nyawa orang yang berbuat dosa.
Kurban kambing, domba, lembu dan burung merpati  yang dilakukan oleh manusia pada hukum taurat hanya sebagai SIMBOL untuk mendamaikan antara Allah dan manusia sementara inti penebusan dosa manusia adalah PENGORBANAN TUHAN YESUS.
Dari setiap tindakan Allah yang kita lihat, Allah begitu Mengasihi dan mencintai manusia sehingga Ia terus melakukan agar manusia bisa seperti di taman eden, hidup bersama Allah di sorga. Allah memberikan Firman-Nya menjelma menjadi sama dengan manusi yaitu Yesus, Ia yang sebenarnya adalah Allah besifat Roh yang tidak terbatas, ada sebelum segala sesuatu ada namun demi menyelamatkan manusia maka Ia inkarnasi menjadi sama dengan manusi jalani proses biologis seperti manusi, membatasi diri di dalam daging, Ia datang untuk menyelamatkan manusi dengan cara KEMATIAN sebagai KURBAN dia atas kayu salib, kematian Tuhan Yesus di salib merupakan bentuk realisasi dari apa yang ada di dalam taurat yaitu KURBAN dan Menggenapi nubuatan para nabi tentang karya keselamatan.Allah secara inisiatif melakukan segala cara untuk menyelamatkan manusi, kita selamat bukan karena amal dan ibada kita atau usaha pencarian akan Allah tetapi semata-mata hanya KASIH KARUNIA so tidak ada alasan untuk kita sombong.
Sobat Allah yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus itu penuh kasih tetapi juga Adil. KasihNya terbukti saat Allah mebuatkan manusi baju dari kulit binatang, mengutuk tanah bukan manusia, memberikan syarat penebus dosa melalui penyembelihan hewan dan memberikan SANG FIRMAN untuk menjadi sama dengan manusi dan rela mati di atas kayu salib demi kita.
Sementara keadilaNya terbukti saat Allah menghukum secara adil kepada Iblis, Adam dan Hawa. Karena Allah kita Adil maka Allah akan menghukum kita saat kita melanggar contoh: Jika kita kurang makan maka kita akan kurus dan mudah sakit, saat kita makan berlebihan kita akan tumbuh ke samping, saat kita ugal-ugalan di jalan kita akan jatuh, saat kita free sex kita akan kena penyakit kelamin dan lain-lain. Konsekuensi dari tindakan Pelanggaran pasti ada tetapi Allah tetap Mengasihi kita sobat.
Ketika kita dahulu dan mungkin sampai saat ini masih hidup dalam dosa, seberat apapun itu Pasti Tuhan akan mengampuni, Ia tidak melihat masa lalu kita,. Ketika kita Mengaku Dosa, bertobat dari dosa tersebut dan datang kepada Dia maka Ia akan mengampuni kita, namun konsekuensi dari perbuatan kita pasti ada. Saya bri contoh lagi, ada seorang saudara yang mungkin terkena Penyakit menular seperti penyakit Kelamin yang disebabkan oleh Virus, Jamur, Bakteri atau penyakit fisik lain yang berakibat fatal lainya, Dari semua pelanggaran itu ketika Kita mengaku dan bertobat pasti ada pengampunan tetapi akibat dari dosa yang kita lakukan pasti kita akan menanggungnya.
Seseorang mungkin akan mengalami kematian akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh keberdosaan yang bersangkutan namun Ia akan dibangkitkan untuk hidup memerintah Bersama Tuhan Yesus.
By: Erinus Mosip

PRIBADI HAMBA YANG MELAYANI DAN MEMULIAKAN TUHAN

(Yohanes 3: 27-31)
3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
Pendahuluan (fenomena) saat ini.
Di zaman sekarang ini kita banyak menjumpai dalam kehidupan sehari-hari, di barbagai tempat ada banyak pelayanan dan banyak para pelayan yang dengan bangga menyebut diri sebagai hamba Tuhan. Para hamba Tuhan biasanya melayani di berbagai ladang (gereja, yayasan, kampus, penjara dan dll). Saat kita berbicara tentang pelayanan maka kita akan melihat ada banyak hamba Tuhan yang memilki alasan atau motivasi dalam pelayanan mereka, entah itu motivasinya baik atau ada motivasi lain. Saat ini ada banyak fenomena sosial khususnya orang kristen, para pelayan seolah berlomba-lomba memindahkan jemaat dari gereja yang satu dengan gereja yang lain, para hamba lebih mengutamakan secara kuantitas daripada kualitas sehingga ada banyak cara-cara dilakukan agar gerejanya penuh. Para hamba merasa jemaat banyak maka pelayananya berhasil, melihat fenomena ini saya tertarik mengajak teman-teman untuk belajar tentang hamba. Pada kesempatan kali ini saya mengajak teman-teman untuk belajar dari seorang Tokoh Alkitab, Ia adalah seorang hamba Tuhan yang di utus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Tokoh tersebut adalah Yohanes Pembabtis.
Siapakah Yohanes?
Yohanes adalah seorang nabi yang datang di masa peralihan dari jaman kitab perjanjian lama (masa nubuatan) kepada masa kitab perjanjian baru (masa penggenapan). Ia lahir dari pasangan Elisabeth dan Zakharia yang mana secara usia sudah lanjut usia (Lukas 1:5-25) kelahiranya memiliki tanda-tanda yang luar biasa dan oleh nabi Yesaya telah menubuatkan tentang Yohanes pembaptis ini. Sehingga pelayanannya sudah di nubuatkan jauh sebelum kelahiran dan pelayanannya. Yohanes meyalani di sungai yordan, Ia berseruh “ Bertobatlah sebab kerajaan sorga sudah dekat” (matius 3:2) Ia membatis bagi mereka yang bertobat. Ia melayani di masyarakat yang rindu akan seorang pembebas karena jaman itu israel sedang dijajah oleh kerajaan Romawi sehingga kita bisa bayangkan bagaimana kondisi sosial, ekonomi, politik yang kurang baik karena akibat dari penjajahan bangsa romawi. Penganut agama yahudi waktu itu membutuhkan suatu suasana yang lebih baik, untuk itu mereka menantikan sang mesias yang akan memulihkan kerajaan Daud. Dengan segala harapan itulah maka mereka menyambut Yohanes pembatis dengan luar biasa dan mereka menggangap Yohanse sebagai mesias yang dinantikan itu. Kita bisa bayangkan secara manusia Yohanes sangat populer dan pengikitnya sangat banyak.
Esensi hamba.
Hamba adalah seorang yang mengabdikan hidupnya untuk bekerja kepada Tuannya, dalam konotasi yang lain hamba disebut budak / slave. Budak ia hidup hanya untuk Tuanya, lebih-lebih hamba tidak mempunya hak atas dirinya sehingga kita sering lihat di jaman purba budak dapat dijual belikan. Dengan mengetahui esensi hamba maka kita dapat menyadari bahwa kita mengaku hamba maka kita memiliki tugas dan tanggungjawab kepada tuan kita. jika seorang mengaku hamba Tuhan maka Ia bekerja, berbakti dan hidup untuk Tuhan, hidupnya bukan lagi untuk dirinya akan tetapi untuk Tuhan. Jika kita mengaku hamba Tuhan tetapi kenyaatanya kita tidak mau bekerja sebagai hamba maka kita telah berbohong.
Menjadi hamba untuk melayani.
Yohanes telah menyadari bahwa ia adalah seorang pelayan yang diutus Allah untuk mempersiapkan jalan Bagi-Nya. Dengan menyadari bahwa Ia adalah hamba Tuhan maka saat Tuhan Yesus datang dan memulai pelayanan, Yohanes tidak mempertahankan posisi pelayananya. Ia tidak merasa Yesus sebagai saingannya sehingga saat para murid Yohanes mengeluh kepadanya karena banyak orang meninggalkan Yohanes lalu mengikut Tuhan Yesus maka Yohanes hanya berkata IA HARUS MAKIN BESAR TTPI AKU HARUS MAKIN KECIL artinya segala Pelayanan, pujian, kemuliaan hanya untuk Tuhan. Ada banyak orang yang mengira bahwa Yohanes adalah mesias tetapi Yohanes mengatakan bahwa Ia bukan mesias, membuka tali kasus-Nya saja ia tidak mampu. Dari sikap Yohanes pembabtis ini kita telah belajar kerendahan hati seorang hamba Tuhan.
Melayani untuk kemuliaan Tuhan
Dengan menyadari pelayanan kita hanya untuk Tuhan maka kita akan melayani Tuhan selayaknya seorang hamba berbakti kepada Tuanya. Seorang hamba bekerja sekuat tenaga, keterampilan dan waktunya hanya untuk tuan, demikian juga kita yang mengaku sebagai hamba Tuhan, maka kita melayani dimanapun dan apapun bentuk pelayanan kita hanya untuk Tuhan. Melayani karena dipakai bukan memakai pelayanan untuk kepentingan kita
Tidak mencuri kemuliaan Tuhan 
Kalimat tidak mencuri kemuliaan Tuhan dalam pelayanan ini nampak keras tetapi ini fenomena yang marak terjadi di berbagai wadah pelayanan di akhir-akhir ini, oleh karena itu saya perlu menjelaskannya. Mencuri kemuliaan Tuhan dalam pelayanan maksudnya kita memiliki  motivasi yang salah dalam pelayanan dan seringkali kita tunjukan AKUISMENYA kita. 
Contoh: dalam bermusik dan bernyanyi, memimpin kita sering berakting agak lebay sewajarnya konser musik populer, dan untuk anak muda biasanya gombalisme rohani untuk mendekati si Dia, merasa paling hebat dari yang lain dll. Kita belajar dari Yohanes saat pelayananya Ia cukup popular, diakui oleh para alim ulama Yahudi, ada banyak pengikut, banyak orang mengikuti dia meski ia tinggal di belantara. Secara manusia ia memiliki pengaruh cukup namun ia tidak mepertahankan popularitasnya dan posisi kenabianya. Ia rela para muridnya meninggalkan dan mengikuti ajaran Tuhan Yesus. Bagaimana dengan kita, dalam kita melayani, bersaksi, berbicara apakah kita membawa Nama Tuhan atau kepada nama dan popularitas kita? Bagaimana dengan kita? Apa motivasi kita melayani? Kedua pertanyaan ini menjadi tugas dan renungan kita untuk kita evalusasi motivasi kita dan lebih giat lagi melayani Tuhan selayaknya seorang Hamba. 
By: Erinus Mosip

Senin, 21 September 2015

CINTA KASIH (LOVE)

Di bulan Februari identik dengan hari kasih sayang bagi kebanyakan orang sehingga banyak aksesoris atau pernak pernik menghiasi setiap pusat pembelanjaan atau keramaian, selain itu banyak kado, ungkapan dan beraneka macam bentuk di ekspresikan sebagai ungkapan Kasih / cinta / sayang.
Sehubungan dengan kasih sayang, dalam kehidupan sehari-hari saya banyak menjumpai kata: aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku mencintaimu, I love You. Ungkapan kasih sayang seperti ini sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari tetapi sebenarnya kita mencintai / menyayangi seseorang kenapa?, alasanya apa?, saat kita menyayangi konteksnya seperti apa?, dan batasanya Sampai mana? Pertanyaan-pertantaan ini kerapkali muncul di benak saya ketika saya mendengar kata KASIH (inggris) LOVE.
Dunia memaknai Kasih itu sebagai rasa KASIHAN, SIMPATI, EMPATI, PERASAAN SENANG atau SUKA, KETERTARIKAN yang di dasari oleh HASRAT oleh individu yang satu kepada individu yang lain. Menurut tinjauan mr. Google: KASIH merupakan suatu ungkapan yang berasal dari dalam hati seseorang. Ketulusan dari dalam diri untuk saling berbagi. Rasa kasih sayang, perhatian, dan cinta, tertuang dalam satu kata, yaitu "kasih". Sebenarnya kasih tidak terlalu jauh bebeda dengan cinta. Bagi saya, cinta merupakan suatu perasaan "sangat" menyayangi dan tidak mau mengenal apa arti "kehilangan". Sedangkan kasih merupakan suatu luapan perasaan simpati, empati, (ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain).
Dengan dasar KASIH seperti beberapa contoh di atas maka, kasih yang kita bangun suatu hari akan sirnah karena mungkin individu yang kita kasihi ternyata mengecewakan, atau mungkin tidak ada kasih dari individu lain kepada kita, sehingga akan berakhir dengan kekecewaan. Lalu KASIH di dalam Alkitab itu bagaimana? Lalu bagaimana aplikasi dari kasih dalam konteks Alkitab?
Secara garis besar garis dibedakan atas tiga macam yaitu; KASIH AGAPE, PHILIA dan EROS.
Kasih AGAPE adalah Kasih manusia kepada Tuhan, Kasih inilah yang dimaksud dalam hukum yang terutama yaitu: Kasihilah Tuhan Allah-mu dengan segenap Hatimu, segenap, Jiwamu dan segenap Kekuatanmu.
Kasih PHILIA adalah kasih sesama manusia, mulai dari keluarga dan manusia secara luas, kasih ini tidak terbatas, kita mengasihi orang lain sama dengan kita mengasihi diri sendiri. Kasih PHILIA MERUPAKAN Hukum yang kedua sama seperti Hukum pertama dalam kitab Torah dan Injil.
Kasih EROS adalah Kasih yang lebih sempit yaitu: Kasih yang timbul karena adanya ketertarikan dua insan yang berbeda, KASIH ini timbul dari Hastrat perbedaan Jenis Kelamin (pasangan kekasih). Dalam hal ini Kasih sang Suami terhadap Istri.
Dengan membedakan macam-macam kasih berdasarkan sifat, maka kita tidak terjebak dalam penafsiran KASIH yang salah. Dunia hanya mengenal kasih EROS sehingga segala moment seperti Valentine day, ungkapan CINTA, KASIH SAYANG konteksnya adalah EROS bukan Philia dan Agape.
Rasul paulus dalam suratnya kepada jemaat di korintus menulis tentang KASIH di dalam pasal yang ke 13: 1-13. Jika kita membaca ayat-ayat ini kita akan mengetahui kasih yang dimaksud dalam Alkitab. Kasih merupakan dasar dari kekristenan, tanpa kasih semuanya akan menjadi sia-sia sekalipun kita memiliki karunia yang luar biasa namun tanpa di dasari dengan KASIH maka sia-sialah karunia itu.
(1 korintus 13:1-3)
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”
Melihat pernyataan paulus tersebut di atas ternyata Kasih itu penting dalam iman kita pada Tuhan, jika saya gambarkan antara kasih, Iman, Dan Pengharapan (love, faith and hope) itu sebagai sebuah bangunan yang segitiga maka KASIH itu menempati posisi DASARNYA sementara iman dan pengharapan sebagai pelengkap atau menopang diatasnya Kasih. Atau untuk lebih jelasnya jika KASIH, IMAN, dan PENGHARAPAN sebagai sebuah bangunan rumah maka KASIH = Fondasinya, IMAN = dindingny sementara PENGHARAPAN sebagai Atapnya. Lebih lanjut rasul paulus menjelaskan kasih itu pada ayatn 4 sampai dengan 7 “ 13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. 13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu”.
Sebagai anak-anak muda mari kita memiliki pemahaman KASIH yang benar, sehingga kita mampu membedakan, mengasihi Tuhan, sesama dan pada skala yang lebih pribadai dengan baik dan tepat. Dunia ini semakin jahat hal ini terbukti dari setiap hari banyak kejahatan diaman-mana. Kejahatan manusia venderung meningkat ini disebabkan oleh minimnya KASIH oleh karena itu ANAK TUHAN dipanggil untuk MENGASIHI.
By: Erinus Mosip

Rabu, 16 September 2015

PRIBADI YANG BERHARGA DI MATA TUHAN

Percaya atau tidak?, negara korea selatan yang akhir-akhir ini sering ditampilkan di film pada media nasional ternyata memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Organization for economic cooperation and development mencatat, 21 dari 100 ribu orang korea melakukan bunuh diri melewati batas normal. Hwang Sang-Min, seorang pisikolog dari universitas Yonsei, mengungkapkan bahwa orang korea cenderung membentuk identitas mereka menurut pandangan orang lain terhadap dirinya. Karena itu bagi mereka tidak lagi menunjukan citra baik dan tenang, mereka cenderung frustasi, menyerah dan mengambil pilihan drastis salah satunya adalah bunuh diri.
Penilaian orang lain seringkali membuat kita merasa tertolak, minder, tidak percaya diri, namun ada oknum yang menerima kita apa adanya yaitu Yesus, karena kita begitu berharga di mataNya, beberapa fakta Alkitab yang menunjukan bahwa kita ini adalah ciptaan yang berharga yaitu pada kisah penciptaan dalam (kejadian 1:1-31) selama 6 hari lamanya Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, perhatikan dalam menciptakan benda-benda langit dan bumi serta Tumbuh-Tumbuhan Allah hanya menciptakan oleh firman-Nya, yang mana dengan Kuasa Firman-Nya semua boleh jadi namun pada hari ke enam, saat Allah menciptakan Adam, Allah tidak berfirman seperti halnya pada ciptaan lainya tetapi Allah mengambil model dari diri-Nya sendiri dan dengan Tanga-Nya Ia membentuk manusia itu, Lalu Allah menghirupkan Nafasnya kepada ciptaan itu lalu jadilah Adam. (Ayat 27 : Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.)
Dari kisah penciptaan tersebut kita mengetahui betapa kita berharga dimata Tuhan, kita tidak diciptakan dengan Firman tetapi oleh tangan Bapa sendiri, Roh yang kita miliki adalah Nafas Allah sendiri bahkan model atau disain yang digunakan untuk menciptakan kita adalah Allah sendiri, sampai saat ini kita bukan ciptaan masal dengan mesin atau teknologi seperti halnya dengan Kloning akan tetapi kita diciptakan menjadi pribadi yang unik, lain dari yang lain, dari jutaan manusia di bumi ini jika kita perhatikan tidak ada yang sama, jangankan jutaan orang, coba kamu lihat teman sekelasmu, seorganisasimu atau saudaramu apakah sama? Jika Allah menciptakan kita secara masal tentu kita sama antara satu dengan yang lainya tetapi karena kita sangat berharga maka kita diciptakan sendiri-sendiri.
Fakta lain kita begitu berharga di mata Allah adalah kita lihat kisah Lusifer. Lusifer adalah pemimpin para malaikat yang diciptakan oleh Allah, bertugas untuk melayani Allah namun karena keinginannya menjadi sama  dengan Allah maka, Lusifer di lemparkan ke bumi, tidak ada pengampunan bagi malaikat, sekali berdosa konsekuensinya dipecat menjadi malaikat dan di buang ke bumi, bandingkan dengan kita (Manusia) berapa ribu kali kita berbuat dosa? Karena begitu besar kasih-Nya sehingga kita diampuni dengan memberikan AnakNya yang Tunggal (Yoh 3: 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).
Puji Tuhan, Haleluya, kita begitu berharga di mata Allah, Tuhan kita penuh dengan Kasih sehingga untuk menyelamatkan kita, Allah melakukan hal-hal yang luar biasa bagi kita. Bukti kasih-Nya ditunjukan dengan mengorbankan hidupnya untuk menebus dosa kita. Penebusanya bersifat tuntas seperti dalam kebenaran firman Tuhan:
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:20)
karena kita begitu berharga maka kita telah dibayar dengan harga yang sangat mahal yaitu dengan darah Tuhan Yesus Kristus di kayu salib, kita dipilih sejak masih ada dalam kandungan ibu, Ia yang memilih kita memiliki rencana yang indah bagi kita jadi bagaimana kita menghargai betapa besar Kasih Allah itu?.
            Jadi selama ini kita seringkali tidak menghargai pribadi kita, menyia-nyiakan kesempatan dan menyalah gunakan tubuh ini, dengan bunuh diri dan lain-lain seperti bangsa korea, maka mulai sekarang mari kita memberikan tubuh kita untuk kemuliaan Tuhan, kesempatan hanya datang sekali, menjadi pemuda hanya sekali, menjadi mahasiswa hanya sekali jadi apakah balasan kita kepada Tuhan??  sebab kita sangat berharga bagi Tuhan. Haleluya. Amin.
Lets worship :
KAU TUHAN TAK PERNAH SALAH
JADIKAN AKU ANAK-MU
TETAPKAN LANGKAH-LANGKAHKU
HIDUP INI ADALAH MILIKMU
KUTAHU SGALA JALANMU
SEMUANYA BAIK BAGIKU
TAK PERNAH MENINGGALKANKU
KUBERSYUKUR BUAT KEBAIKANMU
Reff:
AKU BERHARGA  DI MATAMU TUHAN
LEBIH DARI SEMUA YANG ADA DI DUNIA
AKU PERCAYA DIHATIMU TUHAN
KAU MENERIMAKU APA ADANYA

Oleh: Erinus Mosip

Maria duduk mendengar dan Marta sibuk melayani Tuhan

Kisah tentang dua cewek, mereka adalah adik- kakak atau bersaudara yaitu Maria dan Marta (Lukas 10:38-42). Kisah ini mungkin semua orang tahu dari kecil semasa anak-anak sekolah minggu, banyak pelayan Firman menyampaikan khotbah dari kisah ini tetapi pada kesempatan ini saya hendak mengupas sedikit dari sudut pandang yang berbeda,.
                Kisah ini bermula ketika Tuhan Yesus dan para muridNya dalam perjalanan, tibalah di sebuah kampung  dan bertemu dengan Maria dan Marta,. Keduanya mengundang Tuhan Yesus dan para muridNya masuk mampir di rumah mereka, sebagai tuan rumah tentu akan melakukan pelayanan terbaik bagi tamu, seperti yang dilakukan oleh Marta, Ia langsung menuju ke dapur dan segera mempersiapkan makanan dan minuman untuk menjamu para tamu yang jumlahnya cukup banyak. Dalam mengerjakan pekerjaan di dapur tentu Marta mengalami kewalahan karena harus masak, membuat minum dan lain-lain sehingga Ia mengalami kewalahan lalu meminta Tuhan Yesus agar menyuruh Marta membantu dirinya di dapur. Sementara marta sibuk di dapur rupanya Maria duduk di Kaki Tuhan Yesus lalu mendengarkan apa yang disampaikan oleh Yesus, Ia mungkin saja mendengar dan berdiskusi dengan Tuhan, tanpa pedulikan saudarinya Marta yang sibuk.
                Ketika Marta mengadukan Maria kepada Tuhan Yesus, ternyata respon Tuhan Yesus sungguh di luar dugaan dan mungkin saja membuat Marta jengkel. Tuhan Yesus bukanya menyuruh Maria membantu Marta, agar pekerjaan dapurnya cepat selesai lalu disajikan dan melanjutkan cerita sambil menikmati makan tetapi Tuhan Yesus malah berkata kepada Marat:
“ Marta, Marta,  engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu yaitu Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya” (Lukas 10:41-42)
                Menyimak kisah Maria dan Marta ini muncul pertanyaan?? Mengapa Tuhan Yesus berkata kepada Marta demikian, apa yang salah dengan Marta? Salahkah Marta melayani, bukankah tujuan dari Marta adalah tujuan yang baik. Ia sibuk karena Ia mau melayani tamu Tuhan Yesus dengan Rombongan yang mampir di rumah mereka. Salahkah Marta melayani dengan cara bekerja di dapur sampai capek dan repot begitu?
                Beberapa kebenaran yang kita pelajari dari kisah ini yaitu; Pertama Tuhan bukanya tidak suka terhadap Marta, Tuhan bukanya tidak suka terhadap pelayanan tanganya, Tuhan bukanya lebih mengasihi Maria daripada Marta tetapi Tuhan tidak mau Marta terlalu sibuk dalam pelayanan sehingga kehabisan waktu untuk itu, Tuhan tidak mau Marta menyusahkan diri dengan banyak perkara, (entah perkara makanan, minuman, pekerjaan,uang) sehingga Ia tidak sempat mendengarkan Firman Tuhan. Kedua Marta rupanya bekerja sambil bersungut-sungut,. bersungut kepada Maria karena Maria tidak mau bantu Marta tetapi hanya duduk mendengarkan Tuhan Yesus, Marta  rupanya kesal lalu mengadu “Tuhan tidakah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Surulah dia membantu aku” (ayat 40b). Perbantahan dan persungutan Marta inilah maka Tuhan menegor Marta  agar Ia tidak menyusahkan diri dengan kesibukan dan kekuatiranya.
                Pada zaman kita sekarang, baik di lingkungan pelayanan kita di gereja, di kampus, di masyarakat luas, dimanapun Tuhan memanggil kita untuk melayani, mari kita melayani tanpa perbantahan dan persungutan serta tidak terlalu sibuk dengan urusan pelayanan berupa aktivitas sehingga kehabisan waktu untuk bersekutu atau intim dengan Tuhan. Ada banyak orang yang terlibat dalam pelayan Full time di Gereja, di PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) serta komunitas non greja lainya, terlalu banyak agenda dan program lalu terlalu sibuk jalankan Program-program tersebut, entah program yang membutuhkan dana, tenaga, waktu dan lain-lain sehingga sibuk dengan hal-hal itu,. Bahkan tidak jarang dalam menjalankan berbagai kegiatan pelayanan kita bertengkar, berdebat dan bermusuhan sampai menimbulkan perpecahan.
Menjalankan pekerjaan pelayanan sebagai aktivis itu baik tetapi saya mengajak kita; mari kita memperhatikan Relasi pribadi kita dengan Tuhan terlebih dahulu, jam-jam doa kita, jam-jam ibadah kita, sikap kita terhadap Tuhan, Kasih kita terhadap Tuhan,. jangan sampai kita aktif dimana-mana sehingga terlalu sibuk dengan kegiatan daripada dekat dengan Tuhan. Anda sibuk di dunia pelayanan tetapi masih dengan persungutan dan perbantahan lebih baik tidak terlibat daripada anda menjadi batu sandungan bagi sesama, ada banyak aktivis Pelayanan yang terlalu sibuk sampai-sampai mengabaikan keluarga dan teman-temannya, keluarga yang kelihatan saja diabaikan apalagi Tuhan yang tak nampak, Jangan sampai Pelayananmu menjadi BERHALA, nanti Tuhan tambah marah sama anda dari Marta. Saya mengatakan hal ini, bukan karena saya anti pelayanan tetapi saya sampaikan kebenaran yang sesuai dengan konteks kisah Maria dan Marta di atas. Kiranya Menjadi Koreksi bagi kita yang Sibuk “Pelayanan” Amin.

By: Erinus Mosip

Bersatu Di dalam Tuhan


Bersatu di dalam Tuhan (Unity in God), ya itulah topik renungan hari ini,. di dalam kehidupan bergereja dan bersekutu, saya kerap kali mendengar khotbah yang berthemakan persatuan, kesatuan,dan kesehatian, yang semuanya berbicara mengenai Persatuan,. Ada banyak ilustrasi yang digambarkan, ada banyak kegiatan kereja dan kegiatan PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) di kampus - kampus yang mengusung thema ini, namun saya menjumpai dalam kehidupan sehari-hari kita sulit untuk menjadi pelaku, Perpecahan timbul mulai dari personal sampai perpecahan gereja, perpecahan timbul akibat tidak ada persatuan. Perpecahan itu rupanya juga terdapat di zaman pelayanan Rasul Paulus,. Jemaat di korintus memiliki potensi dan mungkin juga ada perpecahan ketika itu sehingga Paulus dalam suratnya berbicara mengenai topik ini.
Kita boleh saja menjumpai, perkembangan gereja di era kita ini sangat pesat, ada banyak gereja dengan visi, misi dan nama serta dokma atau doktrin yang bermacam-macam. Dari sekian banyak itu ada yang diakui dan ada juga yang tidak diakui,. Di Indonesia misalnya: ada gereja yang tergabung dalam PGI (persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia) tetapi ada pula yang tidak tergabung. Nah saya pernah membaca sebuah surat kabar online, di sana dituliskan,;Perkembangan Gereja di Indonesia tidak sebanding dengan Jumlah Jiwa-jiwa yang baru percaya dan bertobat menerima Tuhan Yesus”. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan jumlah gereja itu sangat mungkin di sebabkan oleh perpecahan, baik perpecahan yang terjadi antara jemaat dengan jemaat dan antara para pemimpin gereja. Saya juga sering menjumpai ada lembaga-lembaga pelayanan non gereja yang saling menonjolkan diri, menganggap metode Penyampaian Injil yang dikembangnya lebih baik ketimbang metode lain sehingga terkesan Ekslusif,. menurut saya metode penyampaian atau pekabaran yang digunakan itu hanya pola pendekatan untuk memenangkan orang bagi Kristus, tetapi mengapa kita tidak mau bersatu hanya karena perbedaan metode pekabaran kabar baik. Mari jangan lagi kita seperti Jemaat di korintus yang menggolongkan diri menjadi pengikut Paulus dan pengikut Apolos, syukur Rasul Paulus menegor mereka dengan berkata: Paulus untuk menanam dan Apolos untuk menyiram keduanya dipakai Oleh Tuhan untuk kemuliaanNya.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, menyampaikan bahwa perlu dan pentingnya persatuan. Persatuan sangat penting karena dengan bersatu kita memiliki  kekuatan untuk melakukan perkara yang besar, memuliakan Tuhan dan menjadi saksi Kristus bagi Dunia ini.
Rasul paulus mengilustrasikan persatuan itu sebagai Tubuh, tubuh kita memiliki banyak anggota tetapi hanya satu tubuh. Paulus menggambarkan hal ini dengan jelas di dalam (1 Korintus 12: 12-31). Tubuh kita ini adalah satu tetapi memiliki banyak anggota seperti tangan, kaki, mata, telinga dan hidung. Setiap anggota tubuh tersebut tidak saling menyangkal bahwa mereka bukan dari tubuh karena mereka bukan kepala,. Setaip anggota tubuh kita memiliki fungsi yang berbeda, misalnya tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar.
Ilustrasi ini Paulus membuat karena ada perpecahan di dalam jemaat di korintus, perpecagan itu muncul akibat perbedaan, misal perbedaan pendapat, jabatan, peranan, suku, bangsa, bahasa dan lain sebagainya, Paulus beri contoh: Baik orang Yahudi maupun Yunani, budak atapun medeka, kita adalah satu tubuh Kristus. Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menimbulkan perpecahan oleh karena itu hal persatuan adalah yang paling penting dalam kehidupan kita sehari-hari, kehidupan persekutuan, kehidupan bergereja dan kehidupan berorganisasi serta lain-lain.  Dalam satu kesatuan tubuh ini setiap kita baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, kaya maupun miskin adalah satu di dalam Tuhan Yesus. Kita memang berbeda dalam segala hal tetapi kita dipersatukan oleh Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus adalah kepala dan kita semua adalah anggota-anggota. Setiap anggota saling melengkapi, saling menopang dan saling mengisi untuk kemuliaan dan kehormatan sang kepala yaitu Yesus Kristus.
Mengapa persatuan itu penting? Sebab persatuan itu adala yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus sendiri. Di dalam doa-Nya untuk para murid Tuhan Yesus berdoa untuk kesatuan dan persataun, Ia Berkata: Jadikan mereka satu sama seperti Aku dan Bapa adalah satu. Baca dalam Injil Yohanes 17:21-22;
“supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu”.
Tuhan Yesus mau kita yang menjadi pengikutNya bersatu, ketika kita bersatu nama Tuhan dimuliakan, ketika kita Bersatu nama Tuhan diberitakan,. Kita suka bernyanyi dan menghafal lagu yang reffnya: Jadikan kami satu sperti kerinduanMu, agar dunia tahu bukti nyata dari kasih-Mu, sebelum kami pergi membritakan Kasih-Mu, mulai dari kami lebih dulu, Jadikan kami satu.Sebaiknya kita tidak hanya bernyanyi tetapi juga kita bersatu sama seperti lirik lagu tersebut.
Persataun adalah Mutlak, karena persatuan adalah perintah dari Tuhan, Tuhan juga memakai Rasul paulus untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai persatuan itu sehingga dengan gamplang Rasul Paulus memberikan ilustrasi mengenai kestuan tubuh Kristus ini kepada jemaat di korintus. Kita mengaku diri Pengikut Kristus tetapi tidak bersatu seperti yang Ia ajarkan maka sesungguhnya kita bukan pengikut Kristus. Haleluya. Amin.
By: Erinus Mosip